MAKASSAR, UJUNGJARI- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Takalar, hampir dipastikan sangat seru karena hanya diikuti dua pasangan calon. Yakni Pasangan Muhammad Firdaus Daeng Manye – Hengky Yasin dan Pasangan Syamsari Kitta – M.Natsir Ibrahim.

Terjadinya head to head menjadi tantangan bagi penantang. Firdaus Daeng Manye – Hengky Yasin karena Daeng Manye bukan putra asli Takalar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir melihat jika pasangan Syamsari Kitta dan M.Natsir Ibrahim memiliki geopolitik yang berbeda dan ini bisa mengatakan eletorak usungan Gelora, Perindo dan PBB ini.

Sememtara pasangan Daeng Manye – Hengky Yasin, awalnya orang-orang Takalar mengharapkan bagaimana Politikus PKB tersebut maju sebagai 01, namun dia hanya maju sebagai kandidat 02.

Pasangan Daeng Manye-Hengky awalnya orang cenderung ke Hengky mengharapkan 01. Tapi dia hanya 02, Sehingga banyak orang berpikir akan memilih Syamsari walau awalnya publik melihat kurang bagus karena kurang maksimal bekerja saat menjadi bupati. Tapi setelah Hengky maju sebagai 02, masyarakat banyak berpikir pindah ke Syamsari,” kata Suwadi Idris Amir saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).

Dirinya menyebutkan saat ini banyak orang Takalar mempertanyakan figur Daeng Manye, apakah dia sebagai putra daerah Takalar atau bukan. “Ini menjadi tantangan Daeng Manye, bagaimana bisa menyakinkan warga Takalar, jika keluarganya banyak di Takalar,” ujarnya.

Suwadi memberikan contoh, jika beberapa Pilkada lalu, keluarga Yasin Limpo maju di Pilkada Takalar seperti Ichsan Yasin Limpo dan Tenri Olle Yasin Limpo. Namun keduanya gagal karena dianggap sebagai putra Gowa.

“Kemarin ada kasus keluarga Yasin Limpo setengah mati masuk Takalar pak Ichsan IYL Ibu Tenri, tapi dia tidak bisa masuk Takalar (Terpilih jadi Bupati),” bebernya.

Untuk Survei, Suwadi menyebutkan sampai saat ini belum turun pasca kandidat mendaftar ke KPU akhir Agustus kemarin. “Sampai saat ini saya belum melakukan survei terbaru, baru mau turun, baru survei lama,” ucapnya.

Namun dia melihat Pilkada Takalar masih dinamis, walau elektoral Daeng Manye mengalami kenaikan setelah berpasangan dengan Hengky. “Tapi tidak terlalu signifikan,” jelasnya. (*)