GOWA, UJUNGJARI.COM — Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) serta Dinas Kesehatan dan RSUD Syekh Yusuf melakukan edukasi pemeriksaan IVA dan pap smear.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng 26 Puskesmas pada 18 kecamatan di Gowa termasuk dengan RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa dan dilakukan serentak pada Sabtu (7/9) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa yang melibatkan sejumlah stakeholder seperti TP PKK ini, terus melakukan upaya dalam menangani penyakit kanker, termasuk kanker serviks.
Pengurus TP PKK Gowa sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gowa Suryanti Andy Azis mengatakan, mekanisme timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks dan sangat variatif hingga sulit untuk dipahami. Hampir 80 persen kasus ini berada di negara berkembang.
Sebelum tahun 1930, kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita dan kasusnya turun secara drastis semenjak diperkenalkannya teknik skrining pap smear oleh papanikolau.
“Namun sayang hingga kini program screening belum memasyarakat di negara berkembang hingga mudah dimengerti mengapa insiden kanker serviks masih tinggi,” kata Suryanti saat membuka kegiatan tersebut.
Suryanti mengatakan, hal terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang efektif sekaligus prediksi prognosisnya.
“Bagi ibu-ibu yang masih awam ini merupakan tantangan bagi pribadi untuk melawan rasa malu dan takut untuk memeriksa kan diri,” jelasnya.
IVA test adalah pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat.
Dengan hadirnya kegiatan ini diharapkan secara dini perempuan melakukan screening terhadap masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing pada sasaran wanita usia 20 tahun yang sudah menikah untuk dilakukan pemeriksaan IVA dan pap smear.
Pemeriksaan IVA dan pap smear pertama kali hanya dilaksanakan oleh empat puskesmas pada 2008, kemudian di 2009 bertambah menjadi delapan puskesmas. Kemudian 2024 dilaksanakan di 26 puskesmas.
Dalam capaian target Renstra 2020 hingga 2024 baru ada dua Puskesmas yang sudah mencapai target yaitu Puskesmas Bontolempangan I (101,48 persen) dan Puskesmas Lauwa (90,4 persen). –