MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi PKS, Yeni Rahman menggelar Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan sejumlah konstituen untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait kebencanaan yang akan diajukan untuk menjadi sebuah Peraturan Daerah (Perda).
RDP digelar Kamis (5/9/2024) di Hotel Grand Maleo juga dihadiri Ketua DPW PKS Sulsel Muhammad Amri Arsyid.
Kendati sudah akan mengakhiri masa jabatannya pada 9 September 2024 mendatang sebagai anggota DPRD Kota Makassar dan akan dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Sulsel, Yeni tetap menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap warga Makassar dalam persoalan kebencanaan.
Yeni menegaskan Ranperda yang menjadi usulan legislatif itu sangat penting untuk ditetapkan sebagai sebuah Perda karena lbisa menjadi acuan dalam mitigasi, penanganan, hingga penanggulangan bencana.
Seperti diketahui, Makassar merupakan wilayah rawan khususnya yang berkaitan dengan bencana hidrometeorologi.
“Walaupun saya sudah akan berakhir (di DPRD Makassar) namun teman-teman dari Fraksi PKS, tentu akan melanjutkan tugas untuk mengawal Ranperda ini menjadi sebuah peraturan daerah,” ungkap Yeni.
Dia berharap, banyak masukan diberikan oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari akademisi hingga orang-orang berkompeten dalam persoalan kebencanaan untuk menyempurnakan draft Ranperda tersebut.
“Ini kan belum final. Jadi terbuka ruang bagi siapapun untuk memasukkan ide maupun sarannya,” tambah Yeni.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid mengemukakan bencana, khususnya bencana alam merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi ketentuan Tuhan.
Namun sebagai manusia, kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi dalam
meminimalkan risiko bencana.
“Untuk itulah dibutuhkan acuan dalam menyikapi persoalan kebencanaan ini. Caranya dengan menyiapkan Perda,” ungkap Amri.
Dia melanjutkan, pemerintah punya peran dalam membuat regulasi dan mempersiapkan infrastruktur untuk pencegahan maupun penanggulangan. Begitu juga masyarakat harus berpartisipasi aktif.
“Contoh kecil, masyarakat dengan kesadaran penuh tidak membuang sampah sembarangan agar meminimalisir terjadinya banjir. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut dalam memitigasi terjadinya bencana,” jelas Amri. (rhm)