SIDRAP, HBK — Menyongsong Pilkada 2024, Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Sidrap Fokus pada Transformasi Mental dan Pendidikan
Di tengah hiruk-pikuk politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif dan Nur Kanaah (Saromase), mengungkapkan komitmennya untuk membawa perubahan signifikan dalam sektor pendidikan dan mental generasi muda Sidrap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syaharuddin Alrif, dalam pernyataannya usai pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap pada Rabu, 28 Agustus 2024, menekankan pentingnya transformasi mental dan peningkatan kualitas pendidikan.
“Pemimpin bukan hanya memikirkan pembangunan fisik, meskipun itu juga sangat penting. Kita harus fokus pada pembenahan mental dan pendidikan yang lebih baik untuk generasi muda kita,” ujar Syaharuddin.
Lebih lanjut, Syaharuddin menjelaskan bahwa anak-anak di tingkat SD, SMP, dan SMA merupakan aset berharga bagi masa depan Sidrap.
Ia menekankan perlunya pendekatan holistik yang tidak hanya melibatkan aspek infrastruktur tetapi juga pembentukan karakter dan mental. “Transformasi menyeluruh ini sangat penting untuk mencapai cita-cita mereka dan mempersiapkan mereka menghadapi masa depan,” tambahnya.
Sejalan dengan visi Syaharuddin, Nur Kanaah yang mendampingi sebagai calon wakil bupati juga menekankan bahwa kualitas manusia harus setara dengan kualitas infrastruktur.
“Pendidikan dan mental anak-anak kita adalah prioritas utama. Kita perlu memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan dan mampu berperan aktif dalam pembangunan daerah mereka,” kata Nur Kanaah.
Sebagai mantan Kepala Dinas Pendidikan Sidrap, Nur Kanaah memiliki pengalaman mendalam mengenai pentingnya pembenahan sistem pendidikan.
Ia berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di Sidrap. “Kami percaya bahwa perubahan yang positif harus dimulai dari niat baik dan tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Mengambil inspirasi dari kearifan lokal, Nur Kanaah mengutip pepatah Bugis, “Ammacca’ na mappatabe’,” yang berarti “Berbuat baik adalah kunci untuk meraih kebaikan.” Ia menegaskan bahwa prinsip ini harus diterapkan dalam setiap langkah kebijakan yang mereka ambil.
“Kami bertekad untuk membawa perubahan yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga pada pengembangan karakter dan mental anak-anak,” imbuhnya.
Dengan visi tersebut, pasangan Saromase berharap dapat mendapat dukungan masyarakat Sidrap untuk merealisasikan program-program yang berfokus pada pembentukan generasi muda yang cerdas, mandiri, dan berkarakter. (Wan)