MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dengan Save The Children Swedia dan Indonesia bekerjasama terkait Pilot Project Pembelajaran dan Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Elektronik Circular Geniuses (Aplikasi Ballata Rong) di Makassar.
Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengapresiasi kolaborasi ini. Dia berharap sinergitas ini juga dapat berlangsung dan berkelanjutan sebagaimana program Bank Sampah Pemkot Makassar.
Plt Kadis DLH Makassar Ferdi Mochtar mengatakan, kerja sama ini berkaitan dengan Penanganan Sampah Elektronik di Indonesia yang mengambil satu pilot projects dari luar daerah Jakarta, yakni Makassar Ia menjelaskan, Save The Children ialah organisasi yang concern terhadap pemberdayaan anak-anak yang berkategori marjinal dari sisi sosial.
Mereka lalu diberdayakan dan bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak, juga kerja yang baik.
Anak-anak, lanjut dia, bakal didampingi, terlibat dalam Penanganan Sampah Elektronik dan memberikan peluang yang baik untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kemudian diberikan standar-standar peningkatan kehidupan, akses sekolah terhadap anak tersebut bisa dilayani.
“Intinya dia menyediakan fasilitas, ada kendaraan yang menjemput sampah elektronik di lorong-lorong,” kata Ferdi, usai menemani Wali Kota Makassar menerima Save The Children di Kediaman wali kota, Rabu, 28 Agustus 2024.
Ia juga meminta SOP bagi warga memiliki kesadaran terhadap sampah elektroniknya di rumah, seperti bekas radio, bekas kulkas, dan lainnya. Ferdi katakan, jika organisasi ini bekerja dengan baik maka rantai menejemennnya dilakukan dengan penjemputan di rumah-rumah warga dan tetap ada benefit yang diterima warga.
“Inilah yang kami akan buat skemanya bersama perusahaan yang dianggap mitra strateginya. Ini diharapkan agar semua sampah elektronik yang berbahaya di rumah bisa dikumpulkan melalui rantai pengambilan dan pengangkutan sampah elektronik ini,” jelas Ferdi.
Makassar sebagai salah satu kota pilot project ini didasari pada promosi pengelolaan lingkungan oleh Pemkot Makassar.
Apalagi, ada keseriusan sangat besar terhadap penanganan sampah, sehingga setelah Jakarta, ada di Makassar. “Insyaallah kami akan buatkan semacam aturan kerja yang baik dan terlibat dalam pengelolaan UPT Bank Sampah yang sudah ada,” jelasnya.
Kerja sama ini pula merupakan tindak lanjut dari MoU dengan Save The Children sejak dua tahun yang lalu. “Arahan dari bapak wali kota tidak usah buat regulasi baru, tinggal masukan dalam struktur kerja UPT Bank Sampah saja,” ujarnya.
“Skema teknisnya sementara disusun, tapi mereka sudah aktif bekerja dibawah. Mereka menjemput di lorong, ada aplikasinya namanya Ballatarong, kemudian diangkut lalu dibawa ke drop box di UPT Bank Sampah, lalu pengiriman untuk proses pengolahannya ada di Jawa,” bebernya. (rhm)