JAKARTA,UJUNGJARI.COM--Taruna Ikrar langsung tancap gas usai dilantik sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Selasa, 20 Agustus hari ini, dokter dan ilmuwan asal Makassar itu memulai kerjanya di kantor BPOM. Agenda pertamanya adalah menerima jabatan dari pejabat lama, Rizka Andalusia di Aula Bhinneka Tunggal Ika kantor BPOM RI.
Rizka Andalusia meyakini kapasitas dan keilmuan Taruna Ikrar sebagai ilmuwan dunia tidak perlu diragukan. Karenanya ia mengajak seluruh pihak dan jajaran BPOM untuk mendukung.
Taruna Ikrar sendiri dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas semua dedikasi pendahulunya Rizka Andalusia dan berharap terus memberikan konstribusi untuk BPOM dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Ini merupakan amanah yang berat. Bertanggung jawab untuk pengawasan obat dan makanan ini tentu tanggung jawab dan bebannya sangat berat, terhadap 280 juta penduduk Indonesia saat ini,” kata Taruna.
Di depan seluruh staf BPOM, Taruna juga membeberkan lima poin penting yang digarisbawahi Presiden RI Joko Widodo untuk dikawal dalam masa kepemimpinannya di BPOM.
Pertama, untuk memastikan produk makanan yang beredar di Indonesia aman sesuai dengan status gizi dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Kedua, untuk mendukung kemandirian penyediaan obat di dalam negeri dan mempermudah akses obat yang diperlukan di dalam negeri sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Ketiga, memastikan peningkatan sinkronisasi dan koordinasi antarlembaga yang mendukung sistem pengawasan obat dan makanan.
Keempat, untuk mempercepat proses uji klinik obat hingga rilis dan dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Kelima, untuk memajukan reputasi Indonesia melalui BPOM sebagai regulator pengawas obat dan makanan, untuk dapat sejajar di tingkat global. (pap)