MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto merasa geram dengan banyaknya laporan masyarakat terkait ketua RT RW yang malas dan tidak taat aturan.
Danny menyebut RT RW yang kuttu (Malas) dan Patoatoai (Tidak taat) diselesaikan saja. “Itu RT RW yang kuttu dan patoatoai diseleaikan saja,” tegas Danny dalam sambutannya di acara malam ramah tamah dan pesta rakyat HUT RI Ke-79 tingkat kecamatan Tamalanrea, di Mall MTOS, Senin malam (19/8/2024).
“Tidak mungkin insentif RT RW yang kuttu sama yang didapatkan dengan RT RW yang rajin. Jadi kalau ada orang bilang insentif RT RW banyak potongan, itu bukan dipotong tapi disesuaikan dengan kinerjanya. Masa’ RT RW yang kuttu dengan yang rajin sama nilainya, pasti beda,” kata Danny Pomanto.
Ia menjelaskan, RT RW itu merupakan ujung tombak dan harus jadi panutan di masyarakat. Jadi, kalau banyak keluhan warganya, tentu RT RWnya patut dipertanyakan. “Saya dengar laporan, banyak sekali RT RW kuttu, sudah kuttu patoatoai lagi. Yang begini diselesaikan saja,” tegasnya lagi.
Orang nomor satu di Kota Makassar itu menyebut, ada 9 kriteria penilaian kinerja RT RW, dan itu harus dipenuhi. “Kalau mauki dapat insentif maksimal, ya harus berkinerja baik, melaksanakan sembilan kriteria penilaian kinerja RT RW. Itu kan jelas indikatornya,” pungkasnya.
Danny menjelaskan, bahwa insentif RT RW tahun 2025 bisa naik menjadi Rp3 juta, itu kalau APBD kita mencapai Rp2 triliun, dan rasa-rasanya itu bisa kalau saya jadi konsultannya.
“Kalaupun saya sudah bukan Wali kota lagi, tapi saya jadi konsultannya. Saya yakin insentif RT RW tahun 2025 bisa Rp3 juta per bulan,” ketusnya. (drw)