ikut bergabung

Teliti Model Pengembangan Sosial Ekonomi Kawasan Pesisir di Nunukan, Gubernur Kaltara Raih Cumlaude dalam Sidang Promosi Doktor


Nasional

Teliti Model Pengembangan Sosial Ekonomi Kawasan Pesisir di Nunukan, Gubernur Kaltara Raih Cumlaude dalam Sidang Promosi Doktor

MAKASSAR, UJUNGJARI — Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude Bidang Administrasi Publik dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Zainal meraih predikat doktor setelah mempertahankan desertasinya yang berjudul ‘Model Collaborative Policy Innovation dalam Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir Wilayah Perbatasan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara’ dalam sidang promosi doktor yang digelar Senin (19/8) di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa memimpin langsung sidang promosi doktor lelaki kelahiran Makassar, 6 Desember 1962 itu.

Bertindak sebagai ko-promotor I adalah Prof. Dr. H. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si., dan ko-promotor II Prof. Dr. H. M. Thahir Haning, M.Si. Adapun penguji eksternal adalah Prof. Dr. Ing. Ir. Daud Nawir, ST., MT., IPM, ASEAN-ENG., serta penguji internal terdiri dari Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA, dan Dr. Eng. Ir. Abdul Rachman Rasyid, ST., M.Si.
Prestasi ini menjadi bukti dedikasi bapak tiga anak ini dalam bidang akademis, terutama dalam penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sosial ekonomi masyarakat pesisir di wilayah perbatasan.

Dalam desertasinya, Zainal Arifin Paliwang menyoroti pentingnya inovasi kebijakan kolaboratif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat pesisir di wilayah perbatasan.

Lelaki yang pernah menjabat Wakapolda Kaltara ini menjelaskan, upaya pemerintah dalam berkolaborasi dengan para pengusaha, petani, dan instansi terkait sangat krusial untuk meningkatkan produktivitas, khususnya dalam sektor budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan.
Saat ini, produksi rumput laut di wilayah tersebut mencapai sekitar 4.500 ton per bulan.

Baca Juga :   Rasionalisasi Harga Obat, Taruna Ikrar Segera Temui Perusahaan Farmasi

“Pemerintah telah memberikan dukungan melalui penyediaan bibit dan media tanam yang berkualitas serta menyiapkan lahan yang sesuai untuk budidaya rumput laut di Kalimantan Utara. Selama ini, bibit seringkali didatangkan dari luar daerah. Ke depan, kami berharap dapat memproduksi bibit sendiri sehingga Kalimantan Utara bisa menjadi produsen rumput laut terbesar dengan kualitas terbaik,” ujar Zainal.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya implementasi sistem resi gudang untuk komoditas rumput laut. Menurutnya, selama ini distribusi rumput laut dilakukan tanpa melalui sistem tersebut, yang mengakibatkan potensi kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

dibaca : 231

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Nasional

Populer Minggu ini

Arsip

To Top