TAKALAR,UJUNGJARI.COM–Transparency International Indonesia (TII) menggelar “Training Monitoring Kebijakan dan Advokasi Sektor Perikanan” di Makassar pada 9 hingga 11 Agustus 2024. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar (HIPERMATA).
Dalam pelatihan ini para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami berbagai materi yang dirancang untuk memperkuat kapasitas mereka dalam melakukan advokasi kebijakan di sektor sumber daya alam khususnya perikanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa topik yang dibahas dalam training seri pertama ini meliputi hak-hak nelayan, analisis rantai nilai (value chain), metode membaca anggaran, serta teknik kampanye dan advokasi. Materi-materi ini disampaikan oleh para ahli di bidangnya yang memiliki pengalaman panjang dalam isu-isu perikanan dan tata kelola.
Pelatihan ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa pemuda, terutama mahasiswa, dapat berperan aktif dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas di sektor perikanan.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta juga dilibatkan dalam diskusi kelompok dan simulasi advokasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis mengenai implementasi advokasi yang efektif. Selain itu, peserta didorong untuk mengembangkan proyek mandiri sebagai upaya lanjutan dalam memantau kebijakan sektor perikanan.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi para peserta untuk terlibat aktif dalam upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di sektor perikanan. Kami juga mendorong mereka untuk mulai menggunakan data dalam advokasi yang dapat berkontribusi positif terhadap keberlanjutan sektor ini,” ujar Lalu Hendri Bagus, peneliti Transparency International Indonesia.
Sementera itu Muhammad Nasrum yang merupakan Ketua Pengurus Besar Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Transparency International Indonesia.
“Kami sangat bersukur dan bangga bisa dilibatkan dalam pelatihan ini, karena ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas kami dalam memantau kebijakan dan advokasi yang kami lakukan, terlebih sektor yang dibahas merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang cukup strategis di kabupaten kami, tentu memerlukan peran aktif masyarakat khususnya pemuda dalam pemantauan kebijakannya,” ujar Muhammad Nasrum.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang diselenggarakan oleh Transparency International Indonesia yang merupakan salah satu tindak lanjut dari rekomendasi temuan hasil riset rapid etnografi “Jala Korupsi di Laut” Eksploitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan Dampaknya terhadap masyarakat pesisir yang dilakukan di kabupaten Takalar.
Seri pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda dalam mengidentifikasi, memantau, dan menganalisis kebijakan serta aliran keuangan dalam sektor tersebut.
Selain materi mengenai hak-hak nelayan, analisis rantai nilai (value chain) dan metode membaca anggaran. Pelatihan
seri selanjutnya juga akan membahas pengenai Identifikasi Beneficial Owners, Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa, Audit Sosial serta Teknik Kampanye dan Advokasi. (rls)