MAKALE, UJUNGJARI–Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Lembang (DPML) Tana Toraja, dua hari (14-15/8) gelar aksi 5 peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) kepada 160 peserta dari Kelurahan dan Lembang (Desa) di gedung Tammuan Mali, Makale.
Sekda Tana Toraja, dr Rudhy Andi Lolo membuka aksi 5 KPM sekakigus nara sumber, disusul narsum Wakil Ketua TP PKK Dr Erni Yetti Riman, dan Kadis DPML Marida Bungin.
Dr Erni menyajikan materi pencegahan stunting dimulai dari lingkungan keluarga kecil kita. Erni beberkan pendidikan karakter usui dini jauh lebih penting sebab anak usia dini memiliki memori lebih kuat dibentuk di PUD.
Untuk itu perlu jaga kesehatan sebab sudah banyak terjadi anak cacingan mengganggu pertumbuhan anak dan jika berlangsung lama kurang gizi kronis tidak menutup kemungkinan menimbulkan stunting gegara kurang konsumsi makanan bergizi.
Kata Erni, ibu rumah tangga hendaknya manfaatkan pekarangan tanam sayuran sebab segar dan bergizi tinggi dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh.
Alhasil dipemerintahan Theo-Zadrak (Theza) tahun ini dapat reword dari Pusat Universal Health Coverage (UHC) Awards Tahun 2024 sebab capaian UHC lebih dari 98 persen penduduknya terlindungi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan jumlah peserta aktif 89,87 persen.
Sehari kemudian Tana Toraja kembali terima penghargaan Proklim dari Kementrian KLH, dan ini suatu prestasi dipermbahkan Theza kepada daerahnya, terang Erni.
Sebelumnya Sekda dr Rudhy Andi Lolo jelaskab kader PKM adalah masyarakat terpilih yang mempunyai kepedulian dan bersedia mendedikasikan diri untuk ikut berperan dalam pembangunan manusia di desa terutama monitoring dan fasilitasi konvergensi penanganan stunting.
Pengertian konvergensi intervensi pada sasaran adalah bahwa setiap ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan anak usia 0-23 bulan mendapatkan akses layanan atau intervensi yang diperlukan penanganan stunting secara terintegrasi.
Tugas dan peran para KPM adalah membantu melakukan pemantauan layanan pencegahan stunting dengan sasaran rumah tangga di pelosok serta memastikan telah mendapatkan layanan berkualitas, ujar Rudhy.
Kadis DPML Marida Bungin kepada media katakan, tujuan dari pebingkatan kapasitas KPM untuk meningkatkan kualitas KPM serta petugas kesehatan di Puskesmas di pelosok agar memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kepedulian terhadap masalah stunting dan meningkatan alokasi APBD Desa untuk kegiatan terkait gizi dan penanganan stunting, singkat Marida Bungin. (agus)