SURABAYA,UJUNGJARI.COM–Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot realiasi keberhasilan program pompanisasi guna meningkatkan peningkatan areal tanam dan produksi komoditas strategis khususnya beras di tengah ancaman kemarau panjang.

Setelah mendorong percepatan pemasangan pompa di Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP), Andi Nur Alam Syah bersama Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP), Inspektur Investigasi, para kepala dinas dan Dandim melakukan akselerasi pemasangan pompa di Provinsi Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sesuain arahan Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mempercepat realisasi program pompanisasi nasional, kali ini kami menggenjot pemasangan pompa di wilayah Jawa Timur sebanyak 196 unit pompa yang belum terpasang harus selesai dipasang tgl 17 Agustus 2024,” demikian dikatakan Andi Nur Alam pada rapat optimalisasi pompa dan penambahan areal tanam di Surabaya, Senin (12/8/2024).

Andi Nur Alam menuturkan Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil beras nomor satu nasional sehingga di tengah tantangan kemarau panjang harus mendapat perhatian khusus agar produksi dan ketersediaan beras tetap terjaga bahkan surplus. Oleh karena itu, Kementan mengalokasikan bantuan pompa sebanyak 4.652 unit untuk disalurkan ke seluruh kabupaten.

“Percepatan realiasasi pemasangan pompa ini kita harapkan ada penambahan luas areal tanam padi sehingga produksi beras Jawa Timur tahun 2024 tetap terjaga bahkan meningkat untuk mendukung persediaan beras nasional,” turunya.

“Sebanyak 196 unit pompa yang belum terpasang itu tersebar di beberap kabupaten yaitu Kabupaten Magetan 7 unit, Sidoarjo 10 unit, Tulungagung 29 unit, Pacitan 34 unit, Banyuwangi 91 unit, Trenggalek 8 unit, Situbondo 8 unit dan Bojonegoro 9 unit. Di semua kabupaten itu ada penanggung jawabnya dan kita libatkan semua pihat seperti TNI dan Polri. Kita pastikan ini terpasang sebelum 17 Agustus,” sambung Andi.

Lebih lanjut Andi menegaskan kegiatan pompanisasi menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi petani di Indonesia. Dan juga untuk mendukung upaya-upaya peningkatan produksi pangan lokal maupun nasional, terutama di tengah tantangan perubahan iklim yang kian nyata.

“Sesuai perintah Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dengan adanya bantuan pompa ini adalah solusi cepat untuk menangani El Nino. Sebab pompa ini kalau dipasang hari itu juga bisa langsung bercocok tanam. Dan Manakala nanti pompa ini tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada peningkatan luas lahan tanam maka kami akan tarik dan pindahkan ke daerah pertanian yang lebih membutuhkan,” tegasnya. (pap)