GOWA, UJUNGJARI.COM — Ada ungkapan menarik yang dilontarkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat hadir di peresmian markas PMI Gowa yang terletak di Jl Alternatif PDAM, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa pada Rabu (7/8) siang.
Tetiba sesaat menyampaikan kata sambutannya sebagai bupati, Adnan yang hadir juga sebagai Ketua PMI Sulsel itu melontarkan kalimat-kalimat ringan namun sangat bermakna.
“Kalau sudah melihat Karaeng Kio tertawa maka saya rela tak punya jabatan. Kalau lihat pak wabup senyum saya sudah sangat senang. Kenapa? Karena pak wabup yang juga ketuanya PMI Gowa ini adalah orang yang tidak banyak ceritanya. Tapi pak wabup ini begitu dapat perintah atau amanah, maka langsung dikerjakan. Pak wabup akan langsung bilang.. Siapp. Dan disitulah tanpa ada cerita, akan langsung dikerjakan,” kata Adnan disambut tepukan gemuruh para relawan PMI Gowa yang hadir dalam acara peresmian markas PMI Gowa tersebut.
Adnan lalu mencontohkan karakter tidak banyak bicara yang diperlihatkan Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio sebagai Wakil Bupati Gowa dan sebagai Ketua PMI Gowa.
“Begitu saya perintahkan harus ada markas PMI Gowa yang permanen, maka pak wabup ini langsung bilang siap. Dan tanpa panjang cerita dia langsung hibahkan tanahnya untuk markas PMI. Sekarang markas ini sudah berdiri. Jadi pak wabup yang hibahkan lahan pribadinya, pemerintah kabupaten memberi hibah anggaran pembangunan markasnya. Tahun ini Pemkab beri hibah Rp1,2 miliar. Dan setiap tahun PMI boleh mendapatkan hibah apalagi sudah ada UU No 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Dalam undang-undang itu PMI boleh setiap tahun dapat hibah. Setiap tahun, ” kata Adnan.
Menurut Adnan, Wakil Bupati yang telah mendampinginya dua periode ini, adalah tipe pekerja. Karena itu dirinya yakin, ditangan Karaeng Kio ini, PMI Gowa akan berkembang menjadi organisasi kemanusiaan yang mampu berkembang. Baik untuk menjaga ketersediaan stok darah maupun sebagai tim resque bencana yang handal.
Salah satu keyakinan Adnan PMI Gowa bisa berkembang dengan baik adalah saat ini PMI Gowa mampu memiliki markas sendiri dibanding PMI kabupaten kota lainnya di Sulsel yang masih menumpang pada aset pemerintah maupun BUMD.
“Pengabdian kita di PMI itu tidak akan sia-sia. Insya Allah kita yang di PMI akan dapatkan dua manfaat. Manfaat pertama, ketika kita donorkan darah kita dan setiap tetes darah kita dinikmati orang lain, maka disitulah mengalir amal jariyah kita. Ketika ada gawat darurat dan darah kita diambil tanpa kita tahu siapa yang kita tolong maka disitulah Allah mengganjarnya dengan pahala besar. Manfaat kedua, ketika kita rajin donor darah maka disitulah letak kesehatan kita. 300 CC darah kita diambil maka itu akan terganti dengan sel-sel darah baru. Dan berarti ada ratusan tentara baru yang akan membentengi tubuh kita, yang akan perang melawan penyakit dalam tubuh kita. Mari kita terus berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada sesama seperti pemberian donor darah dan kesiapsiagaan bencana,” papar Ketua PMI Sulsel ini.
Adnan pun berharap dengan keberadaan markas ini, para relawan PMI Gowa akan komitmen siaga 1×24 jam. PMI itu tidak punya jam kerja. Beda markas dengan kantor.
“Kalau kantor untuk ASN atau pegawai itu ada jam kerjanya. Tapi yang namanya markas, tidak ada jam kerja, orang PMI harus siap standby 1×24 jam. Untuk stok darah di Sulsel itu baik. Stok darah kita selama ini mampu terjaga dengan baik. Banyak pendonor yang terus berkontribusi stok darah. Pegawai, anggota TNI dan Polri adalah kontributor darah terbanyak. Mereka memberikan darahnya secara sukarela dan karena itu, stok darah kita aman selalu terjaga,” tambah Adnan.
Untuk lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa kata Adnan, sejauh ini terjadwal. Setiap bulan ada jadwal rutin yang bergilir ke semua kecamatan pada 18 kecamatan.
Kalau dulu setiap kegiatan donor darah di desa kelurahan di kecamatan hanya bisa sampai 100 kantong darah, makan sekarang sudah lebih 100 kantong darah setiap kali donor dilakukan. Apalagi saat ini anggota relawan SIBAT PMI Gowa mencapai 4.000-an lebih tersebar di 167 desa kelurahan dan di 18 kecamatan, sehingga sangat membantu ketersediaan stok darah di Gowa dan bisa berkontribusi untuk provinsi. –