MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Sejumlah warga Makassar mengaku sedih dengan keputusan Rusdin Abdullan (Rudal) yang mundur dari perhelatan pilkada Makassar. Soalnya impian warga untuk terbebas dari pungutan iuran sampah bulanan kini pupus sudah.

“Paccena ini barang. Bayar terusmaki lagi iuran sampah bulanan karena tidak ada lagi calon walikota yang mau hapus iuran sampah selain Rudal,” kata Syamsir, salah seorang warga Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Syamsir mengakui salah satu program Rudal yang sangat disukai warga adalah keinginannya untuk menghapus iuran sampah.

Program ini disampaikan berkali-kali Rudal dalam sosialisasinya di sejumlah kecamatan. Rudal mengakui iuran sampah sudah menjadi beban warga setiap bulan.

Ketentuan pembayaran iuran sampah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 11 tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan. Iuran sampah bervariasi mulai Rp25 ribu untuk rumah tangga hingga Rp250 ribu untuk industri.

Selain Perda, juga ada Peraturan Walikota (Perwali) Makassar Nomor 56 Tahun 2015 tentang tarif retribusi sampah. Retribusi sampah menjadi salah satu komponen penerimaan pendapatan daerah di Makassar.

Sikap Rusdin Abdullah yang mengurungkan niatnya maju Pada Pemilihan Walikota Makassar disampaikan juru bicara Rusdin Abdullah, Hamzah Abdullah, di Posko Pemenangan Rudal, di Jalan Pettrani Makassar, Selasa malam, (17/07).

“Pak Rusdin Abdullah tidak maju di Pilwalkot Makassar,” tegas Hamzah Abdullah.

Melalui Hamzah Abdullah, Rudal juga talah menyampaikan permohonam maaf dan terima kasih kepada masyarakat Kota Makassar secara umum, sahabat, tim, relawan dan loyalisnya atas keputusan tersebut.

“Bapak Juga menyampaikan permohonan maaf dan rasa terima kasihnya kepada semua masyarakat, keluarga, relawan, sahabat, tim dan loyalis yang sejak awal terlibat,” ucap pria yang disapa Anca ini.

Warga berharap ada kandidat walikota lainnya yang bisa melanjutkan visi Rusdin Abdullah yang akan membebaskan warga dari iuran sampah bulanan. (dir)