SELAYAR, UJUNGJARI.COM–Kejaksaan Negeri Kepulauan Selayar melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap proyek penggantian fasilitas Pelabuhan Rauf Rahman Benteng yang termasuk dalam proyek prioritas nasional untuk Tahun Anggaran 2024 di Kabupaten Kepulauan Selayar Pada Kamis (18/07/2024).

Kajari Selayar, Hendra Syarbaini, SH, MH, memimpin langsung kegiatan ini bersama dengan Kepala Kantor UPP Kelas III Selayar, Muhammad Irfan Jayadinata, S. Si.T, MH, M.Mar.E, serta beberapa staf dari Kejaksaan Negeri Selayar dan pihak terkait lainnya. Tujuan utama dari monev ini adalah untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hendra Syarbaini menjelaskan bahwa evaluasi dan monitoring dilakukan untuk memantau kemajuan pelaksanaan proyek dan memberikan solusi jika terdapat kendala teknis atau administratif yang perlu diatasi.

Sebelum melakukan kunjungan lapangan, tim pendamping hukum dari Kejaksaan Negeri Selayar telah mengadakan rapat evaluasi di Kantor UPP Kelas III Selayar untuk membahas perkembangan proyek serta potensi hambatan yang mungkin muncul selama proses pembangunan.

Muhammad Irfan Jayadinata menyampaikan bahwa proyek ini melibatkan perbaikan struktur dermaga, peningkatan fasilitas penumpang, serta peningkatan sistem keamanan dan efisiensi operasional pelabuhan. Ia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu tanpa mengurangi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Penggantian fasilitas Pelabuhan Rauf Rahman ini dikerjakan oleh Tirai Megah Utama dengan bimbingan teknis dari CV. Aliah Consulindo. Saat ini, progres proyek telah mencapai 59,57 persen, mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam pelaksanaan proyek ini.

Irfan Jayadinata juga menyoroti bahwa penggantian fasilitas pelabuhan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan pelabuhan, yang memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dalam harapannya, proyek ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2024, yang akan memberikan kontribusi positif terhadap arus barang dan penumpang serta pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.

Pemerintah daerah terus mengawasi proyek ini untuk memastikan bahwa semua tahapan pengerjaan sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditetapkan, guna menjamin kenyamanan dan keamanan bersama bagi masyarakat pengguna pelabuhan.(*)