Site icon Ujung Jari

Menganggap Tak Sesuai Ketentuan Peserta, Emak-Emak Tenis Lakukan WO di TTC Cup I

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM— Turnamen Takkala Tennis Club (TTC) Cup I yang berlangsung di Lapangan Indoor Telkom Makassar sejak Jumat (12/7/2037) dan rencana berakhir Minggu (14/7) ini tercoreng setelah sejumlah tim Pemula Putri memprotes panitia pertandingan.

Protes yang dilancarkan peserta turnamen disusul aksi Walk Out (WO) itu menyusul ketidak konsistenan panitia pelaksana yang mengakomodir sejumlah peserta di kelompok Pemula Putri tidak sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Dalam syarat level pemula (beginner), panitia TTC Cup I, peserta dikelompokkan dalam kualitas pukulan masih labil dan belum stabil, tingkat akurasi servis dan pukulan berkategori rendah, variasi pukulan monoton dan beberapa gerakan masih salah, control bola tidak konsisten, posiationing bola dan footwork kurang, belum pernah juara di pertandingan beginner, serta memiliki rekomendasi dari pelatih club tennis.

Syarat ini kemudian dianggap sejumlah pemain pemula putri dari Pangkep tidak diterapkan panitia pertandiangan dari TTC. Sejumlah pemain yang sudah dianggap professional ikut serta bertanding di kelompok ini. Saat bermain di sesi pertama, para pemain “professional” ini berpura-pura memperlihatkan pukulan yang sama dengan beginner. Tetapi, kepura-puraan itu terbaca dengan sejumlah pemain yang mengenalnya dan pernah bermain dengannya.

“Ini saya protes karena sejumlah pemain tidak layak disebut pemula ikut bertanding dalam kelompok ini. Kami dari jauh ingin bermain dengan baik bersama tim dari daerah lain sesama pemula, untuk mempererat silaturahmi dan berkeringat. Tapi kalau yang dilawan punya level sudah intermediate dan professional mending kami main di daerah sendiri,” tandas kelompok beginner dari Pangkep yang dimotori Ibu Ida dan Ibu Arni.

Karena itu, Ibu Ida dkk menarik diri dari turnamen tersebut. Pihaknya tidak ingin melanjutkan pertandingan bersama empat pasangan lainnya dari Pangkep sekalipun sudah mengoleksi satu poin pada pertandingan perdana. “Kami menyatakan mundur dari turnamen ini, karena panitia sendiri yang tidak fair. Membiarkan pemain masuk bukan pada level sesuai ketentuan,” ungkap Ibu Ida bersama timnya.

Ibu Ida juga membandingkan dengan profesionalisme panitia pada dua turnamen sebelumnya yang juga membuka kelompok pemula (beginner), seperti Kejuaraan Summa Tennis dan Dream Team Tennis. “Coba lihat di dua pelaksanaan event tersebut. Di sana kami puas karena memang sesuai syarat yang ditentukan,” terangnya.

Peserta juga menyayangkan panitia yang menshare ketentuan pertandingan setelah ada protes dari peserta. “Mestinya, aturan dan ketentuan itu sudah dikirim ke group sebelum bertanding. Jangan nanti ada protes dari peserta termasuk denda Rp500 ribu dalam ketentuan tersebut. Itu juga baru kita tahu setelah dishare di group psaca pertandingan,” sesalnya.

Pihak panitia pertandingan sudah memberikan solusi dengan mendiskualifikasi pemain bernama Muliati tanpa mendiskualifikasi pasangannya. Beberapa nama lainnya juga masuk kategori intermediate seperti Tenriwaru dan Amy Abdullah tak berani mengeluarkan dari daftar pemain. “Kalau begitu mending saya mundur saja. Takkalami… Takkalami… Takkalami,” teriak tim putri Pemula dari Pangkep dari luar lapangan.

Pihak panitia sempat berkomunikasi lewat group WhatsApp yang dibuat sesama peserta, tetapi serangan dalam group tersebut tak bisa dihindari. Bukan hanya peserta dari Pangkep tapi hampir semua peserta dalam group tersebut mendukung tim Pangkep yang melayangkan protes. Namun belakangan, admin dari group ini memblacklist peserta untuk berkomentar dengan mengubah status menjadi private.

Ketua TTC, H Ical bahkan sempat menyalahkan peserta dalam group yang menganggap tidak keikutserataan sebagian peeserta dalam technical meeting yang digelar sehari sebelum pertandingan. “Kalau saya mau kembalikan ke peserta, kesalahannya yang tidak ikut TM (technical meeting,” begitu balasan H Ical dalam group sebelum akhirnya admin memprivate group WA tersebut.

Namun, tim puteri Pemula dari Pangkep membalas bahwa TM itu hanya membahas persoalan teknis pertandingan dan tidak lagi membahas siapa pesertanya. “Mestinya dari awal panitia sudah memverifikasi siapa-siapa yang mendaftar, apakah yang bersangkutan sesuai dengan kelomok yang didaftar atau harus dicoret sebelum bertanding. Jangan malah balik menyerang peserta,” terangnya.

Sebelum mengubah mode group WhatsApp menjadi private, panitia sudah meminta maaf sekaligus berterima kasih atas partisipasinya dalam turnamen ini. “Mohon maaf karena dalam setiap pertandingan memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Kembali lagi ke tanggung jawab moril yang bersangkutan kalau memang dia bagus terus bermain di pemula, itu kan tanggung jawab morilnya. Kami sebagai panitia hanya sebatas memfasilitasi,” papar panitia pertandingan di grup pemula.

TT Cup I ini merupakan turnamen tennis yang diikuti 96 peserta dari tiga kategori, masing-masing kategori umum, putri pemula, dan putra menengah. Turnamen yang berlangsung di Lapangan Telkom ini disponsori salah satu perbankan BUMN. ***

Exit mobile version