MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sejumlah orang tua murid (Warga BTP) mengeluhkan oknum panitia PPDB 2024 SDI Tamalanrea 2 Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, yang menjual map dan meminta sumbangan ke orang tua murid. Parahnya, mereka menjual map dan meminta sumbangan terkesan memaksa.
HR, salah satu orang tua murid mengatakan, penjualan map dan permintaan sumbangan oleh panitia PPDB merupakan pungutan liar alias pungli. Karena map dan sumbangan untuk perbaikan pagar sekolah telah dianggarkan di dana BOS (bantuan operasional sekolah).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu panitia PPDBnya SD Tamalanrea 2 pungli. Mereka jual map dan minta sumbangan. Masa ortu murid disuruh beli map, dan minta juga sumbangan. Katanya sumbangan perbaikan taman sekolah. Kan adaji dan BOS, dimana itu dana BOS-nya?,” ujarnya.
“Map dijual Rp15 ribu, sumbangan sukarela tapi terkesan dipaksakan. Belumpi itu pakaian sergam dan atribut sekolah dia jual Rp500 ribu per orang,” keluhnya.
Ia menyebut, setiap tahun pada PPDB, pihak sekolah melakukan praktik pungli seperti itu. “Bukanji persoalan nilainya, tidak seberapaji itu harga map. Tapi kan, adaji anggaran dana BOS, kenapa mesti menjual map lagi,” pungkasnya.
“Atau mungkin kepseknya maumi pensiun, jadi cari memangmi uang sebelum pensiun,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SDI Tamalanrea 2, Hj. Hudria Hadis yang dikonfirmasi via telepon WA beberapa waktu lalu, membenarkan panitia PPDB menjual map. “Memang panitia menjual Map, karena tidak adami dana Bos. Kami juga minta sumbangan sukarela, tidak dipaksa. Sumbangan itu dalam bentuk celengan,” kata Hudria.
“Map untuk murid baru tidak dianggaran di BOS, makanya kita siapkan Map (Dibeli). Kalau ada ortu murid yang tidak mau menyumbang tidak apa-apaji,” ketusnya. (drw)