GOWA, UJUNGJARI.COM — Intervensi serentak pencegahan stunting di desa tahun 2024 segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Karena itu, para pengurus TP PKK tingkat kecamatan, desa dan kelurahan diminta mengoptimalkan perannya pada pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting agar dapat terlaksana dengan baik.
Menindaklanjuti itu, maka pemerintah desa/kelurahan se Kecamatan Biringbulu bersama TP PKK serta Puskesmas Biringbulu dapat berkolaborasi menciptakan inovasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebuah inovasi diberi nama Cegah Stunting dengan Daun Kelor (Casting Drakor) pun diciptakan TP PKK Kecamatan Biringbulu.
Dijelaskan Ketua TP PKK Kecamatan Biringbulu Nuryana Natsir, inovasi ‘Casting Drakor’ ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta memperkenalkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan mudah diperoleh bagi masyarakat.
“Melalui program inovasi stunting dengan daun kelor, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta dapat memanfaatkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan mudah diperoleh, ” kata Nuryana saat dikunjungi Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Kabupaten Gowa, pada Rabu (10/7).
Nuryana menjelaskan, Inovasi cegah stunting dengan daun kelor ini dibentuk juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Jadi selain mengedukasi kami mengajarkan masyarakat cara memanfaatkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang sehat dan bergizi,” tuturnya.
Diketahui, semenjak adanya inovasi ini jumlah stunting pada bayi dan anak-anak di wilayah Kecamatan Biringbulu turun sebanyak 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah program inovasi cegah stunting dengan daun kelor di Biringbulu dianggap berhasil dalam mencegah stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun tetap diperlukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan program ini,” kata Nuryana.
Dengan adanya edukasi dan inovasi tersebut terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dan masyarakat tentang daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan bergizi.
“Terdapat peningkatan dalam penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan sehari-hari di wilayah kami, seperti dalam pembuatan puding kelor dan MP-ASI berbahan dasar daun kelor,” ujarnya.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf dalam kunjungan SMEP TP PKK Kabupaten Gowa turun untuk membina TP PKK beserta kader yang ada di kecamatan dan mengingatkan untuk selalu bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami.
“Melalui kegiatan ini, kita akan menilai sejauhmana pencapaian target dan sasaran yang ditetapkan, mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi serta mencari solusi yang tepat untuk perbaikan di masa yang akan datang, ” kata istri Wakil Bupati Gowa ini. –
GOWA, UJUNGJARI.COM — Intervensi serentak pencegahan stunting di desa tahun 2024 segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Karena itu, para pengurus TP PKK tingkat kecamatan, desa dan kelurahan diminta mengoptimalkan perannya pada pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting agar dapat terlaksana dengan baik.
Menindaklanjuti itu, maka pemerintah desa/kelurahan se Kecamatan Biringbulu bersama TP PKK serta Puskesmas Biringbulu dapat berkolaborasi menciptakan inovasi.
Sebuah inovasi diberi nama Cegah Stunting dengan Daun Kelor (Casting Drakor) pun diciptakan TP PKK Kecamatan Biringbulu.
Dijelaskan Ketua TP PKK Kecamatan Biringbulu Nuryana Natsir, inovasi ‘Casting Drakor’ ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta memperkenalkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan mudah diperoleh bagi masyarakat.
“Melalui program inovasi stunting dengan daun kelor, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta dapat memanfaatkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan mudah diperoleh, ” kata Nuryana saat dikunjungi Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Kabupaten Gowa, pada Rabu (10/7).
Nuryana menjelaskan, Inovasi cegah stunting dengan daun kelor ini dibentuk juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Jadi selain mengedukasi kami mengajarkan masyarakat cara memanfaatkan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang sehat dan bergizi,” tuturnya.
Diketahui, semenjak adanya inovasi ini jumlah stunting pada bayi dan anak-anak di wilayah Kecamatan Biringbulu turun sebanyak 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah program inovasi cegah stunting dengan daun kelor di Biringbulu dianggap berhasil dalam mencegah stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun tetap diperlukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan program ini,” kata Nuryana.
Dengan adanya edukasi dan inovasi tersebut terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dan masyarakat tentang daun kelor sebagai sumber nutrisi yang murah dan bergizi.
“Terdapat peningkatan dalam penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan sehari-hari di wilayah kami, seperti dalam pembuatan puding kelor dan MP-ASI berbahan dasar daun kelor,” ujarnya.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf dalam kunjungan SMEP TP PKK Kabupaten Gowa turun untuk membina TP PKK beserta kader yang ada di kecamatan dan mengingatkan untuk selalu bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami.
“Melalui kegiatan ini, kita akan menilai sejauhmana pencapaian target dan sasaran yang ditetapkan, mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi serta mencari solusi yang tepat untuk perbaikan di masa yang akan datang, ” kata istri Wakil Bupati Gowa ini. –