MAKASSAR,UJUNGJARI.COM-–Geopolitik menjadi isu yang selalu hangat dibincangkan dalam kontestasi politik. Tidak terkecuali pada pemilihan gubernur Sulsel yang dijadwalkan akan berlangsung November mendatang.
Bagian selatan Sulsel tidak luput dari dinamika geopolitik menjelang pilgub Sulsel. Wilayah selatan Sulsel meliputi Gowa, Takalar, Bantaeng, Jeneponto, Bulukumba, dan Selayar.
Selama ini hanya nama Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang selalu disebut-sebut menjadi representasi tokoh dari selatan.
Padahal selain Adnan, ada banyak figur dari selatan yang layak diperhitungkan. Salah satunya adalah politisi muda, Muchtar Tompo.
Pengalaman politik Mukhtar Tompo juga cukup memadai. Di antaranya pernah menjadi anggota DPRD Sulsel periode 2009-2014 dan menjadi anggota DPR RI pergantian antarwaktu periode 2014-2019.
Saat menjadi Komisi VII DPR RI, pria kelahiran Jeneponto ini juga sebagai legislator kritis dan vokal. Salah satu perjuangannya adalah melahirkan skema saham 51 persen untuk Indonesia di PT Freeport.
Pada Pemilu 2024 Februari lalu, Mukhtar Tompo maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah pemilihan Sulsel I. Hanya saja kursi partai berlambang matahari terbit itu di dapil ini diraih Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi.
“Semula saya mau fokus untuk Pilkada Jeneponto. Tetapi perintah Ketua Umum PAN, Pak Zulhas untuk maju di pileg. Saya ikut instruksi partai,” kata Mukhtar Tompo.
Meski gagal ke parlemen, pria yang akrab disapa MT ini tetap berbesar hati. Soalnya puluhan ribu suara yang diperolehnya merupakan suara murni hati nurani warga.
“Suara yang terkumpul itu suara real yang tidak dibarter dengan paket sembako atau money politics,” kata Mukhtar. (*)