MAKALE, UJUNGJARI.COM–Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Selasa (2/7/2024) kemarin membuka Rapat Kordinasi (Rakor) dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Bidang Kesehatan di gedung Tammuan Mali Makale.
Rakor yang digelar Dinas Kesehatana Tana Toraja dihadiri Sekda dr Rudhy Andi Lolo, pimpinan OPD dan Ketua TP PKK Yariana Somalinggi, para Camat serta undangan lainnya.
Bupati Theofilus menerima laporan ibu hamil maupun yang melahirkan, serta jumlah balita geram gegara datanya tidak valid.
Kata Theo untuk mewujudkan program pencegahan stunting harus dibackup data sehingga baik balita bergejala maupun sudah stunting tepat sasaran penanggulangannya.
Bupati meminta kepada semua OPD, Camat, Lurah, dan Kepala Lembang (Desa) maupun stakeholder lainnya terlibat pencegahan stunting harus kerja keras melakukan pendataan dan hasilnya harus seragam.
Pasalnya pencegahan stunting dimulai dari ibu hamil hingga melahirkan harusnya konsumsi makanan bergizi sehingga balitanya kelak tumbuh sehat.
Diakui Theo data statistik balita di Tana Toraja kurang lebih 20 ribu tentunya jadi sasaran setiap kegiatan Posyandu.
Presentasi balita sehat dan kurang gizi maupun bergejala stunting harus jelas jumlahnya.
Puskesmas hendaknya berperan aktif sebab upaya pemerintah tingkatkan layanan Puskesmas sudah berjalan mendorong jadi Badan Layanan Umum (BLU) mandiri kelola keuangan, bukan lagi ketergantungan dengan APBD, ujar Theo.
Lanjut Theo, pelayanan kesehatan kepada masyarakat Puskesmas harusnya jadi panglima dan terdepan, baik kordinasi kader PKK maupun kegiatan kesehatan lainnya, apalagi Babinsa TNI dan Bhabinkantibmas Polri sudah diberi tugas tambahan bidang kesehatan.
Ia juga neninta kolaborasi dan sinergi antara take holder terus ditingkatkan sebab hasil survei 89 persen tingkat kepuasan kesehatan di Tana Toraja berkat dukungan BPJS telah wujudkan Universal Health Coverage (UHC).
“Ini merupakan sistem penjaminan kesehata memastikan warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau,” imbuh Theo. (agus).