GOWA, UJUNGJARI.COM — Untuk menurunkan stunting, Tim Penggerak PKK Kecamatan Parigi ternyata punya cara tersendiri. Bersama jajaran Puskesmas Parigi, PKK membuat inovasi baru berupa panganan dengan bahan dasar bayam Brazil.

Inovasi panganan berbahan dasar bayam Brazil tersebut diperlihatkan PKK Parigi kepada kepada Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Gowa. SMEP ini dilaksanakan di Pannyeroang, Lingkungan Parang, Desa Lanna, Kecamatan Parigi, Selasa (2/7) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, kader Posyandu bersama PKK setempat gencar melakukan demo masak dengan membuat panganan dari bayam Brazil. Dari demo masak ini, PKK juga turut mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi makanan berbahan lokal dengan nilai gizi yang tinggi.

Setelah memanfaatkan bayam Brazil di masyarakat, ternyata menjadi cara ampuh menuntaskan stunting. Terbukti, satu desa yang dijadikan ujicoba mengkonsumsi panganan berbahan bayam Brazil itu yakni Desa Jonjo ternyata berhasil. Di Desa Jonjo kini tak ada lagi anak stunting.

Hal itu dikatakan, Ketua TP PKK Desa Jonjo Irma Arifin. Irma mengatakan, salah satu upaya dari TP PKK Desa Jonjo untuk meningkatkan gizi keluarga serta upaya menurunkan angka stunting adalah dengan memasyarakatkan bayam Brazil di setiap rumah atau keluarga.

“Bayam Brazil ini kami buat sedemikian rupa baik dikomsumsi sebagai sayur maupun dibuat dalam bentuk panganan berupa puding, kerupuk, abon, brownis, juga keripik daun bayam Brazil yang disenangi anak-anak,” kata Irma.

Diakui Irma, pada setiap demo masak ibu-ibu khususnya ibu hamil maupun yang punya balita untuk membiasakan mengkonsumsi bayam Brazil dalam berbagai bentuk makanan karena murah, mudah didapatkan dan bergizi tinggi.

“Alhamdulillah saat ini stunting di Desa Jonjo telah berhasil kita turunkan bahkan saat ini anak stunting di Desa Jonjo tidak ada lagi. Terakhir kami data tersisa 4 anak yang mengalami gizi buruk saja tapi itu bukan stunting. Namun 4 anak terindikasi gizi buruk inipun sudah tertangani oleh para kader kami bersama tim Puskesmas melalui pemberian makanan tambahan bergizi dengan bahan dasar bayam Brazil ini,” kata Irma.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf mengaku terkesan dengan inovasi TP PKK Kecamatan Parigi ini. Ia mengatakan kandungan gizi dalam inovasi panganan bayam Brazil yang dibuat sudah sesuai, namun ada beberapa olahan yang takaran gulanya perlu dikurangi.

“Saya bersama Tim SMEP sangat terkesan dengan kreasi panganan yang disuguhkan, ini membuktikan bahwa PKK Desa Jonjo bersama para kader Posyandu mampu berkolaborasi dengan baik, apalagi tadi bu Desa mengatakan bahwa stunting di Desa Jonjo sudah tidak ada lagi. Ini sangat bagus sekali,” ucap Mussadiyah salut.

Sementara Ketua TP PKK Kecamatan Parigi Nuraeni mengatakan, rencana program kerja TP PKK Kecamatan Parigi 2024 yakni pembinaan adminstrasi buku VI, pembinaan aplikasi SIM PKK (Dasawisma), pembinaan kelompok-kelompok PKK dan pembuatan laporan kegiatan.

“Khusus Dasawisma dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pelatihan. Alhamdulillah tahun ini ada anggaran di kecamatan yang melekat untuk pelatihan ini,” kata Nuraeni.

Sementara itu terkait prevalensi stunting di Kecamatan Parigi menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa Lisnawaty Djamaluddin, saat dikonfirmasi BKM via WhatsApp, Kamis (4/6) pada pukul 14.55 Wita, secara keseluruhan jumlah balita stunting hasil pengukuran intervensi serentak bulan Juni 2024 sebanyak 30 anak dari 564 anak sasaran.

Secara detil Lisnawaty menguraikan data stunting untuk Kecamatan Parigi yakni Desa Bilanrengi tersisa 2 balita stunting dari 62 sasaran, Desa Jonjo tersisa 6 balita stunting dari 140 sasaran, Desa Majannang sisa 2 balita stunting dari 84 sasaran. Desa Manimbahoi tersisa 13 balita stunting dari 108 sasaran dan Desa Sicini tersisa 7 stunting dari 170 anak sasaran.

“Secara akumulatif prevalensi stunting di Kecamatan Parigi sisa 5,32 persen. Kalau khusus Desa Jonjo itu, posisi stunting masih ada 6 orang balita. Ini data pengukuran hasil intervensi serentak pada bulan Juni 2024, ” kata Lisnawaty.-