ikut bergabung

Limbah Elektronik di Makassar Capai 5.651,2 ton per Tahun


Makassar

Limbah Elektronik di Makassar Capai 5.651,2 ton per Tahun

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Teknologi informasi, elektronik dan komunikasi berkembang dengan pesat, bahkan manusia sendiri sebagai pengguna kalah cepat memanfaatkan fitur yang ada, dibandingkan dengan perkembangan fitur itu sendiri. Hanya saja, tidak bisa dipungkiri dibalik manfaatnya, memiliki dampak buruk bagi lingkungan yaitu menghasilkan sampah.

Memang diakui, perangkat elektronika digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan tugas manusia sekaligus memberikan kenyamanan. Karena sejatinya tujuan teknologi adalah untuk memberikan kemudahan bagi manusia.

Save the Children Indonesia merilis risetnya, pada tahun 2023 total potensi limbah elektronik di Kota Makassar mencapai 5.651,2 ton per tahun.

Di Kota Makassar, tiga kecamatan yang memiliki limbah elektronik terbesar adalah Kecamatan Makassar, Mamajang, dan Mariso.

Persentase jenis limbah pun beragam terbanyak meliputi televisi sebesar 100 persen, ponsel 99,7 persen, kipas 93,2 persen, penanak nasi 88,7 persen, setrika 93,2 persen, kulkas 89,2 persen, laptop 76,4 persen dan AC 49,5 persen.
Masyarakat di Makassar mengelola limbah elektronik dengan cara 40 persen disimpan, 33 persen dijual, 20 persen diperbaiki, 4 persen dibuang, dan hanya 3 persen yang didaur ulang.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Makassar Ferdy Mochtar mengatakan, Pemerintah Kota Makassar saat ini bekerjasama dan mendukung circuler geniuses sebagai upaya penanganan buang sampah elektronik.

“Sekarang sudah ada circuler geniuses sebuah upaya untuk membuang sampah elektronik,” ujarnya.

Baca Juga :   Pemkot Makassar Siapkan Empat Kawasan RTH Baru

Circuler geniuses merupakan program dari Save the Children Indonesia dimana memiliki program keterampilan hijau yang berfokus pada anak-anak dan ekonomi sirkular, yang dirancang untuk mengubah sektor e-waste atau limbah dengan pertumbuhan tercepat di negara-negara seperti Indonesia menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Menertibkan pembuangan sampah elektronik pada tempat sampah demi melindungi lingkungan di Kota Makassar,” tandasnya

Saat ini, di kota Makassar telah tersedia 10 lokasi penerima sampah elektronik. Diantaranya Unhas Gowa, Kantor PKK Makassar, Mall Nipah, Mama Cafe Serui, Kantor Camat Rappocini, Rumah ta ARt Spaces, Wisma Kalla, SD Sudirman 4, Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, dan Perumahan Gerhana Alauddin. (rhm)

dibaca : 46



Komentar Anda

Berita lainnya Makassar

Populer Minggu ini

Arsip

To Top