Oleh: Ahmad Razak
Dosen Fakultas Psikologi UNM
PADA peringatan Hari Jadi Bhayangkara Polri ke-78 ini, kita diingatkan akan pentingnya peran Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polri adalah garda terdepan dalam menjaga stabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seiring dengan bertambahnya usia, Polri diharapkan semakin presisi dalam menjalankan tugas-tugasnya, makin berkeadilan dalam setiap tindakan, serta mampu mengayomi seluruh lapisan masyarakat dengan pendekatan yang humanis.
Konsep “kamtibmas” atau keamanan dan ketertiban masyarakat yang semakin humanis menjadi sangat relevan di era modern ini, di mana masyarakat semakin kritis dan membutuhkan pendekatan yang lebih empatik dari aparat penegak hukum.
Di bawah kepemimpinan Kapolda baru, Polda Sulawesi Selatan telah menunjukkan berbagai kemajuan yang patut diapresiasi. Irjen Pol Andi Rian R Djajadi tidak hanya fokus pada penegakan hukum yang tegas, tetapi juga berupaya mewujudkan program-program yang menyentuh masyarakat kecil.
Misalnya, program-program bantuan sosial yang langsung menyasar masyarakat kurang mampu, serta inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedalaman. Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif, di mana masyarakat diajak untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka.
Harapan dari tokoh masyarakat Sulawesi Selatan terhadap Hari Jadi Bhayangkara Polri ke-78 ini sangatlah besar. Mereka berharap Polri dapat terus meningkatkan profesionalismenya, menjadi lebih transparan dalam setiap tindakan, serta mampu membangun kepercayaan masyarakat melalui pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif.
Selain itu, tokoh masyarakat juga menginginkan agar Polri lebih responsif terhadap kebutuhan dan keluhan masyarakat, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks.
Tidak hanya itu, masyarakat juga berharap agar Polri dapat lebih aktif dalam upaya pencegahan kejahatan melalui pendekatan yang lebih preventif dan edukatif. Misalnya, dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan, serta memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi semua.
Selain itu, penting bagi Polri untuk terus memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat sipil. Kerjasama yang baik akan memungkinkan Polri untuk lebih efektif dalam menjalankan tugasnya, serta mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat.
Dengan demikian, Polri dapat lebih mudah mencapai tujuannya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, Hari Jadi Bhayangkara Polri ke-78 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum refleksi bagi Polri untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Dengan semangat yang baru dan komitmen yang kuat, Polri diharapkan dapat menjadi institusi yang semakin presisi, berkeadilan, dan humanis, serta mampu mengayomi seluruh lapisan masyarakat dengan penuh dedikasi. Semoga Polri terus sukses dalam menjalankan tugasnya dan selalu menjadi kebanggaan bangsa.
Saat ini persoalan-persoalan kebangsaan makin krusial dan makin kompleks seperti kasus korupsi, kasus narkoba, judi online dan masih banyak lagi, tentu ini adalah tantangan bagi polri dan kalangan penegak hukum untuk membangun sebuah sistem ketahanan stragesis dan dapat meminimalisasi berbagai persoalan-persoalan yang terjadi.
Tugas dan wewenang kepolisian diharapkan terus ditegakkan dan dipertahankan sebagaimana yang tercantum dalam UU 2/2002 yaitu: 1) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2) menegakkan hukum; dan 3) memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. (*)