MAKASSAR, UJUNGJARI–Nasib apes dialami Mutlik (39) petugas Non ASN Dinas Perhubungan Sulsel, Sabtu (15/06/2024) malam. Warga BTN Graha Indah Samata, Gowa ini, berlumuran darah setelah jari kanannya ditikam di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Daya, tak jauh dari kantornya.

Mutlik yang menjalani perawatan medis di RSUD Daya mengungkapkan, saat baru tiba di kantornya, dia didatangi Ahmad Ismail bersama adiknya. Keduanya datang menggunakan mobil pick up. Ahmad disebut pekerjaan sebagai koordinator bus Perhubungan. Informasi yang dihimpun, Mutlik sebelumnya adalah driver bus Dinas Perhubungan yang kemudian dimutasi sebagai petugas jaga di Pos Kantor Dishub Sulsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak lama kemudian, keduanya terlibat cekcok mulut. Menurut Mutlik, Ahmad memberikan kode kepada adiknya. Tak lama kemudian, adik Ahmad membawa benda dan memberikan kepada kakaknya. Ternyata benda itu adalah badik. Ahmad kemudian mencabut badik dan menghujamkan ke tubuh Mutlik. Namun, Mutlik menghindar seraya menangkis hingga mengakibatkan jari bagian kanannya terluka. Mutlik yang terluka kemudian melarikan diri. Kedua pelaku kembali mengejar korban.

Korban yang berhasil dicegat kemudian dikeroyok hingga mengakibatkan luka lebam di kepala.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung mengevaluasi korban dan membawanya ke rumah sakit Daya untuk mendapatkan perawatan medis.

Informasi yang dihimpun, kasus penganiayaan ini dalam proses penyidikan di Polsel Biringkanaya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, A. Erwin yang dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (16/06/3024) belum memberikan jawaban, terkait insiden ini. Pesan whatsApp tersampaikan namun tidak direspon. (*)