MEKAH–Aturan ketat benar-benar dilakukan pemerintah Arab Saudi terkait izin/visa resmi jelang puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.
Aturan ketat itu turut dirasakan dua anggota tim pengawas (Timwas) haji DPR RI yang tengah melakukan pemantauan pelaksanaan haji 2024 di Makkah. Keduanya adalah Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keduanya ditangkap oleh petugas keamanan Arab Saudi saat hendak masuk Kota Makkah. Peristiwa itu terjadi saat ia akan umrah dengan mengambil miqat di Tan’im. Setelah salat di Masjid Aisyah, keduanya ditangkap.
Masjid Aisyah di Tan’im merupakan titik awal jamaah yang berada di Makkah untuk mengambil miqat atau memulai niat umrah. Jaraknya sekitar satu jam perjalanan dari Masjid Aisyah ke Masjidil Haram.
Saat itulah Arteria dan Ashabul Kahfi ditangkap oleh polisi Arab Saudi. Padahal mereka berdua adalah anggota DPR RI. Bahkan, Ashabul Kahfi yang juga Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel merupakan Ketua Komisi VIII yang menjadi mitra Kementerian Agama.
“Enggak laku dokumen kita sebagai member of parliament,” ujar Arteria seperti dikutip dari tribunnews.com.
Arteria dan Ashabul Kahfi sempat dimasukkan dalam ruangan sekitar lebih kurang 10 menit. Beruntung, setelah ada komunikasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, keduanya akhirnya diizinkan keluar.
Arteria mengakui jika penerapan aturan ketat dari Pemerintah Arab Saudi itu dilakukan tak pandang bulu. Karena itu, Arteria berharap agar aturan ketat yang ia alami bersama rekannya sesama anggota DPR RI itu menjadi pelajaran bersama bagi seluruh warga bangsa.
“Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menerapkan aturan secara lebih ketat. Terutama terkait penggunaan visa haji. Ini harus benar-benar dipatuhi,” ujarnya. (pap)