ikut bergabung

SD Banta-bantaeng I Makassar Terbantu Program Kampus Mengajar

Makassar

SD Banta-bantaeng I Makassar Terbantu Program Kampus Mengajar

Program berikutnya berupa pembimbingan literasi dan numerasi. Lalu pembenahan mading supaya lebih menarik, indah, dan berisi informasi yang menambah pengetahuan dan wawasan anak-anak.

Selanjutnya, kata Putri, melakukan tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), sebagai salah satu syarat terpenuhinya program Kampus Mengajar. Tes ini adalah proses penilaian yang dilakukan untuk mengukur dan memastikan bahwa individu atau kelompok memiliki keterampilan dan pengetahuan minimum yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu.

“Tes AKM ini dikhususkan untuk kelas 5, diberikan berupa tes tentang literasi dan numerasi,” tambah Putri.

Masih ada lagi, pembenahan green house, lalu menanam bibit sawi, terong, tomat serta tanaman toga atau tanaman obat seperti sereh, jahe, dan lengkuas. Tidak kalah serunya, pendampingan ekstrakurikuler, seperti Pramuka.

Kemudian mengadakan Festival Litnum (literasi dan numerasi) dengan aneka lomba seperti kelereng literasi, Gelinum (games literasi numerasi), cerdas cermat, Basalah atau menebak benar salah, mini book, serta mewarnai dan mendongeng.

Mahasiswa Kampus Mengajar juga menggelar Pesantren Ramadhan, karena saat itu bertepatan dengan bulan puasa. Kegiatan terakhir, yakni perayaan lomba daur ulang, di mana setiap kelas menampilkan hasil karya mereka dari barang -barang yang bisa di daur ulang.

Putri mengakui, ada juga tantangan yang mereka hadapi berupa kesulitan mengelola kedisiplinan dan tingkah laku anak-anak. Namun dinamika interaksi dengan anak-anak ini dapat diatasi melalui pemberian nasihat serta games yang mengasah kemampuan motorik anak-anak agar semangat untuk belajar.

Baca Juga :   Warga Hartaco Permai: Terima Kasih Satgas Drainase Tamalanrea

Mahasiswa UNM yang oleh teman-temannya diberi amanah sebagai Bendahara Kampus Mengajar Angkatan 7 ini mengungkapkan bahwa mereka merasakan manfaat mengikuti program Kampus Mengajar di SD Inpres Banta-Bantaeng I. Pasalnya, mereka mendapatkan pengalaman mengajar langsung di sekolah, di hadapan murid-murid yang berbeda tingkatan kelas dan karakter.

“Sungguh sangat membantu kami mengembangkan keterampilan komunikasi, pengajaran, dan manajemen kelas, selama berada di sekolah ini,” aku Putri.

Pengalaman serupa disampaikan peserta PPG Prajabatan yang melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SD Inpres Banta-Bantaeng I. Koordinator PPL, Sitti Rahma Hidayati, S.Pd, selama 3 bulan ini mereka melakukan observasi tentang manajemen sekolah, lingkungan belajar, dan karakteristik peserta didik.

dibaca : 1.231

Laman: 1 2 3



Komentar Anda

Berita lainnya Makassar


Populer Minggu ini

Arsip

To Top