Site icon Ujung Jari

Pilkada Takaar 2014, Potensi Wakil Calon Bupati Takalar

TAKALAR, UJUNGJARI–Ramadhan bergenta. Memasuki puasa, percakapan akan nama-nama Kandidat calon Bupati/Wakil Bupati tampak landai; sepi. Sesekali memang di beberapa grup Whatsapp Takalar, muncul gambar calon-calon dalam rangka ucapan selamat memasuki bulan suci Ramadhan dari para kandidat yang diposting, entah dari tim sukses atau para penggemarnya. Tentu saja, sepinya obrolan terkait Pilkada di awal Ramadhan ini sama sekali tidak berhubungan dengan salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa setan-setan dibelenggu di Bulan Suci Ramadhan.

Selain kandidat-kandidat calon Bupati, bermunculan pula kandidat-kandidat calon Wakil Bupati bak cendawan di musim penghujan. Hal ini terlihat dari beberapa person-person yang bahkan sudah memasang banner, menggiatkan sosialisasi di berbagai media dan sosmed, dan menyuarakan dirinya melalui percakapan warung kopi melalui tim suksesnya. Yang paling menonjol dari sekian banyak Calon Wakil Bupati, yakni, H. Kahar Sibali, dengan lantang telah melabeli dirinya secara tegas sebagai kandidat Calon Wakil Bupati. Sementara yang lain, masih mendesign dirinya sebagai figur yang akan bertarung di Pilkada Takalar sebagai calon pemimpin di Takalar.

Ajaibnya, figur-figur yang muncul menuai atensi dan respons publik yang beragam. Ada yang menaruh harapan, ada yang pesimistis, dan ada pula warga yang menilai bahwa figur tersebut, muncul untuk tujuan dan maksud lain. Akhirnya, sebagaimana Calon Bupati, kalkulasi untuk diambil atau berproses menuju Calon Wakil Bupati, tentu harus berangkat dari silogisme yang sama dengan Calon Bupati. Struktur, infrastruktur, dan bahkan suprastruktur yang melekat pada kandidat-kandidat tersebut perlu memiliki posisi strategis dalam mendulang kemenjadiannya sebagai Bakal Calon Wakil Bupati.

Berikut ini, figur-figur potensial yang memiliki peluang untuk menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Takalar pada kontestasi Pilkada 2024 mendatang:

H. Achmad Dg. Se’Re
H. De’de begitu sapaannya. Selain berpotensi menjadi salah satu bakal calon Bupati melalui Partai Nasdem, beliau pun juga masih sangat laku untuk diambil sebagai kandidat calon wakil Bupati. Selain, perolehan Partai Nasdem yang sudah mengunci 4 kursi di Parlemen, ketokohan H. De’de dinilai lebih pas dan layak untuk menjadi Wakil Bupati potensial. Keterbatasan infrastruktur finansial H. De’de membuatnya realistis menatap Pilkada Takalar. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur pemenangan yang dibentuk, tidak untuk kepentingan Pilkada, melainkan hanya berfokus pada Pileg, khususnya kepentingan Anaknya, Fadhel Achmad. Capaian 4 kursi Nasdem, tentu menjadi posisi tawar yang sangat strategis bagi H. De’de di dekati oleh oleh kandidat calon Bupati Takalar. Sejauh ini, komunikasi politik H. De’de dengan beberapa kandidat calon Bupati sudah terbangun, baik terhadap M. Firdaus Manye, H. Hengky Yasin, dan Syamsari Kitta.
H. Indar Jaya
Posisi H. Indar Jaya sebagai Ketua Gerindra Kabupaten Takalar yang berhasil mengamankan 4 kursi di DPRD Takalar menjadi sangat seksi dimata para kontestan Calon Bupati Takalar untuk dipinang dan dirayu untuk berpaket. Selain, mewakili geopolitik Dapil 2, Indar Jaya telah menunjukkan sepak terjang di kancah Politik Takalar dengan terpilih 4 kali berturut-turut di Parlemen Takalar. Capaian ini, tentu saja, menjadi modalitas bagi IJ untuk naik kelas di tahun 2024 ini, entah menjadi Calon Bupati ataukah Wakil Bupati. Yang paling realistis bagi IJ, menurut saya adalah bargaining Wakil Bupati. Sebab, untuk menuju 01 Takalar memerlukan sumber daya dan daya jelajah yang tidak kecil, apalagi IJ baru ingin menata infrastrukturnya, bila jadi menjadi Calon Bupati. Satu-satunya, yang membuat IJ, berani untuk maju berlaga sebagai Calon Bupati, bila IJ mendapat perintah Partai dan seluruh sumber daya yang dimiliki Gerindra di tingkat nasional dapat terhubung dengan pemenangan IJ. Yang lain, bila IJ, bertemu dengan paket Wakil Bupati yang memiliki sumber daya mumpuni dan secara kalkulatif kemenangan dapat diraih. Diluar faktor-faktor ini, IJ lebih realistis maju sebagai Calon Wakil Bupati. Hal ini pula perlu kecermatan analisis IJ terhadap kandidat Calon Bupati yang diiyakan dan bertarung bersama-sama.
Dr. H. Nawir Rahman, SE, M. Si
HNR adalah figur multitalenta di kabupaten Takalar. Selain, pengalamannya sebagai Anggota DPRD hampir 3 Periode di Dapil yang berbeda. H. Lallo juga telah malang melintang di dunia akademik. Capaian pendidikan doktoralnya di UNM menjadi bukti bahwa HNR atau H. Lallo (Sapaannya) adalah salah satu putera terbaik di Takalar yang memiliki karir politik yang cemerlang dan kapasitas intelektual yang genuine. Tak salah, jika beliau berhasil mendudukkan sang Istri pada Pileg 2024 ini di periode keduanya. Sebagian publik, tentu punya harapan besar agar figur seperti HNR, memiliki ruang untuk mendedikasikan pengabdiannya di Kabupaten Takalar sebagai Wakil Bupati. HNR juga merupakan politisi Golkar yang juga turut mengamankan 3 Kursi di Parlemen Takalar. HNR tentu dapat menjadi alat tawar Golkar bagi kandidat Calon Bupati yang sudah siap bertarung di Pilkada 2024.
Wahyudin Mapparenta
WMP merupakan tokoh muda di kabupaten Takalar yang layak di perhitungkan dibursa Calon Wakil Bupati. Pengalamannya, dari Ketua Hipermata, kemudian menjadi Kepala Desa Aeng Batu-Batu selama 2 Periode, Ketua Apdesi Takalar, dan sekarang menjadi Sekretaris Apdesi Sulsel adalah modalitas yang cukup bagi WMP untuk berlaga pada kontestasi Pilkada 2024. Keberaniannya untuk terjun sebagai Caleg Provinsi Sulsel 3 dengan meraup 19 ribu suara telah menunjukkan bahwa WMP adalah petarung. Sekalipun belum terpilih pada Pileg yang lalu, karena terpaut 19 Suara dengan Rivalnya di Partai Nasdem, namun WMP menunjukkan kapasitas dan basis elektoralnya yang tertinggi di Galesong Raya. Dengan kata lain, WMP patut dipertimbangkan sebagai Bakal Calon Wakil Bupati bagi Calon-calon Bupati yang ada, apalatahlagi mengingat WMP memiliki basis riil di Galesong dan dikalangan milenial.
Husniah Rachman Dg. Tayu
Tak banyak nama ini disebut-sebut pada kontestasi Pilkada tahun ini. Srikandi Demokrat ini adalah patron para politisi perempuan di Takalar. Sudah 3 periode menjadi Legislator di Kabupaten Takalar dan telah banyak berkontribusi di Butta Panrannuangta. Dg. Tayu, begitu sapaannya berpeluang menjadi satu-satunya Calon Wakil Bupati Potensial dari kalangan gender perempuan. Selain itu, Dg. Tayu juga mewakili geopolitik Pattalassang-Polut dan dapat menjadi magnet bagi Calon Bupati yang berasal dari geopolitik Galesong, baik Hengky Yasin maupun Syamsari Kitta. Selain itu, HR atau dg. Tayu dapat disebut sebagai perwakilan Partai Demokrat. Beliau dapat menjadi alat tawar-menawar kandidat Calon Bupati untuk berpaket, apalagi Demokrat mengunci 3 Kursi di DPRD Takalar.
Fakhruddin Rangga
FR merupakan politisi Golkar yang sudah malang melintang didunia Politik. Beliau duduk sebagai legislator Sulsel selama 2 Periode. Perolehan suara FR di Takalar kurang lebih 15-16 Ribu menjadi modal elektoral FR menjadi salah satu kandidat Calon Wakil Bupati Takalar. Konon kabarnya, perolehan suara FR didulang dari suara murni para pendukung, simpatisan dan keluarga FR. FR dapat menjadi salah satu daya pikat bagi kandidat bakal Calon Bupati Takalar dengan beberapa pertimbangan, diantaranya: FR sudah memiliki simpul-simpul pemenangan yang tersebar di 12 kecamatan se Takalar, baik Jejaring relawan, tim, dan barisan keluarga, FR merupakan politisi Golkar yang merebut 3 Kursi di Parlemen Takalar, keluarga FR merupakan salah satu keluarga politik di Takalar yang memiliki basis keluarga, kakaknya H. Bur adalah mantan Bupati Takalar, serta FR dikenal sebagai politisi yang peduli dan merawat orang-orangnya dengan konsisten dan penuh welas asih.

Penulis : Sahabuddin Jaya

Exit mobile version