PADANG, UJUNGJARI.COM – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) terlibat aktif dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menuju ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah pusat. Terkait hal itu pula, sejumlah lembaga bersinergi membahas jalinan kerjasama.
Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah itu dimotori oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Barat dan Kadin Sumbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir perwakilan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI – anak usaha KBI) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Dari PT KBI, tampak hadir Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional, Saidu Solihin, didampingi direksi PT KPBI, Yose Skundarisa bersama Komisaris Independen PT KBI, Egy Massadiah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengoptimalkan keberadaan gudang gudang yang tersebar di daerahnya guna mencapai program ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah pusat.
“Presiden dan Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa pada 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia, sehingga perlu penguatan. Salah satunya optimalisasi resi gudang bagi petani,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di kantor BI Perwakilan Sumbarr, Jl, Sudirman 32, Padang, Rabu (29/5).
Mahyeldi berharap, setelah acara, keberadaan lima resi gudang di Sumatera Barat menjadi lebih optimal. Untuk diketahui, Provinsi Sumatera memiliki gudang yang berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar dan dua di Kabupaten Limapuluh Kota.
Terkait hal itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional, Saidu Solihin menyatakan, KBI sangat mendukung. Selain itu, juga mendorong agar resi gudang bisa segera berjalan, menopang usaha komoditas di Padang, fokus kepada komoditi gambir dan beras.
Hal senada disampaikan oleh Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra. Menurutnya, salah satu keuntungan yang diperoleh para petani apabila memanfaatkan keberadaan resi gudang sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian adalah dapat dijadikan agunan ke bank untuk pinjam modal.
Keuntungan lainnya, para petani bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual komoditas miliknya. Artinya, skema resi gudang dapat menjaga stabilisasi harga yang menguntungkan petani.
Penguatan atas pentingnya pemanfaatan resi gudang, juga disampaikan para narasumber lain. Mereka adalah Eka Nusa dan Heryono Hadi Prasetyo, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti, Hendra Hartono (Komite Tetap Perundingan Bilateral Kadin Indonesia), dan Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng (Wakil Gubernur Sumatera Barat). (**)