GOWA, UJUNGJARI.COM — Pilkada Gowa yang akan dilaksanakan serentak bersama beberapa kabupaten kota di Sulsel tersisa tujuh bulan lagi.

Aroma bakal pesta demokrasi pemilihan pemimpin Gowa untuk periode 2024-2029 sudah sangat terasa. Apalagi telah muncul beberapa figur bakal calon dan sudah diiringi menjamurnya baliho, spanduk dan lainnya menyuarakan dan mempromosikan para bakal calon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu figur yang disebutkan bakal maju ke kompetisi calon pemimpin Gowa itu adalah Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio. Figur satu ini tidak asing sebab saat ini duduk sebagai pemimpin Kabupaten Gowa. Posisinya sebagai Wakil Bupati Gowa dan sudah duduk sebagai wakil bupati mendampingi Adnan Purichta Ichsan selama dua periode dan masih menjabat saat ini.

Saat ini Abdul Rauf Malaganni yang lebih akrab disapa dengan sebutan Karaeng Kio ini pun telah mempertegas dirinya akan maju dalam kontestasi Pilkada Gowa. Penegasan akan maju inipun menepis asumsi publik yang menyebutkan bahwa Wakil Bupati Gowa ini tidak akan maju lagi.

Menurut sejumlah kalangan, kepemimpinan bukan sebatas teori tapi tercipta melalui proses dan melahirkan karakter sebab memimpin tidak bisa dipelajari begitu saja namun dibentuk melalui Proses.

Ada tiga teori kepemimpinan dikemukakan para ahli, diantaranya teori kepemimpinan genetis yaitu kemampuan/bakat yang didapat dari lahir, teori kemampuan sosial yaitu kemampuan bakat yang didapat melalui proses pembelajaran dan teori kepemimpinan ekologis yaitu kemampuan yang sudah didapat dari lahir dan diperkuat melalui proses pembelajaran.

Dan menurut hemat salah satu aktivis mahasiswa di Gowa bahwa tiga teori tersebut dimiliki Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio tersebut.

Karaeng Kio (sapaan akrab Rauf, red) dijuluki Sang Birokrat sebab putra kedua Malaganni Daeng Bila Karaeng Manuju mengawali kariernya dari nol. Yakni beraela dari sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL) pada Dinas Perkebunan di Kabupaten Donggala (Sulteng) pada 1987-1999, kemudian menjadi penyuluh pertanian madya pada Departemen Pertanian 2001, lalu pindah ke kampung halaman di Gowa sebagai Lurah Lanna, Kecamatan Parangloe tahun 2001-2003.

Kemudian pada tahun 2003-2005 diangkat menjafi Sekretaris Kecamatan Manuju. Resmi dilantik jadi Camat Manuju pada tahun 2005-2007. Lalu masuk memangku jabatan struktural di Sekretariat Kabupaten Gowa pada tahun 2007-2009 sebagai Kabag Pemerintahan.

Pada tahun 2009-2015, Abdul Rauf Karaeng Kio kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), kemudian 2015 menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra, kemudian pada 2016-2021 dan 2021 sampai sekarang menjabat Wakil Bupati Gowa (dua periode menjadi Wakil Bupati Gowa mendampingi Adnan Purichta Ichsan sebagai Bupati Gowa).

Karena itu bagi Muh Fajar, seorang aktivis pemuda dan juga mahasiswa menilai kepamongan seorang Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio sangatlah besar. Sebab sudah berpengalaman dalam memimpin.

Bahkan menurut Fajar, pada bakal perhelatan bursa calon Bupati Gowa pada Pilkada 2024 mendatang, Abdul Rauf Malaganni satu-satunya bakal calon yang hampir telah menduduki segala sektor sistem pemerintahan di Kabupaten Gowa.

“Beliau berkarier sebagai pamong mulai dari Lurah sampai menjabat sebagai Wakil Bupati Gowa dua periode sehingga saya dan segenap mahasiswa lainnya menganggap beliau sangat layak untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Gowa ini, ” kata Fajar kepada ujungjari.com, Rabu (29/5) siang.

Alasan mendasar Fajar menilai demikian karena selain punya pengalaman kebirokratan, Karaeng Kio juga adalah keturunan asli Karaeng Manuju atau Gallarrang Manuju (wilayah kerajaan kecil di Gowa) dan sampai sekarang kegallarangngan Manuju kini menjadi Bate Salapang yang tercatat dalam sejarah masa kejayaan Kerajaan Gowa di masa lalu.

“Beliau (Karaeng Kio) yang juga adalah Wakil Bupati Gowa saat ini memiliki darah keturunan gallarrang serta Bate Salapang yang menjadi bagian dari kerajaan Gowa. Karena itu saya nilai beliau sangat layak memimpin Gowa sebagai Bupati periode 2024-2029, ” kata Fajar.

Hal sama dikatakan Nirwansyah. Aktifis pemuda ini pun mengatakan kepemimpinan Karaeng Kio di Gowa sebagai Wakil Bupati Gowa sudah terlihat selama dua periode berjalan. Meski sebagai orang kedua di Gowa, sosok Karaeng Kio terlihat aktif dan mendapatkan porsi kepemimpinan yang sepadan.

“Tak heran kepemimpinan di Gowa itu menjadi simbol harmonisasi dua pemimpin. Dan itu tak dipunyai pemimpin daerah manapun kecuali di Gowa. Saya sebagai anak muda sangat salut dengan gaya kepemimpinan Pak Adnan dengan Pak Rauf Karaeng Kio, ” ungkap Nirwansyah.

Posisi wakil bupati yang dijabat Karaeng Kio selama ini tidak beda dengan posisi bupati, sebab kedua pasangan ini selalu adem ayem dari periode pertama hingga periode kedua. –(sar)