MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Program peningkatan literasi dan numerasi pendidikan di Makassar mulai berjalan efektif. Beragam program dan inovasi sudah dilakukan sekolah-sekolah di Makassar.
Itu terungkap dalam sarasehan literasi dan numerasi yang digelar Dewan Pendidikan Kota Makassar (DPKM) di Aula Wiyata Mandala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Rabu, 29 Mei 2024. Forum ini diikuti sejumlah kepala sekolah dan guru dari Kecamatan Tallo, Bontoala, dan Ujungpandang.
Dalam forum itu terungkap beragam program dan inovasi yang sudah dilakukan sekolah-sekolah di Makassar dalam meningkatkan indeks literasi di Makassar.
Beberapa sekolah sudah membuat program rutin dalam meningkatkan literasi siswanya. Mulai dari program budaya membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, menyiapkan pojok baca, dan lainnya.
Bahkan beberapa sekolah sudah menerbitkan buku baik karya guru maupun karya siswa. Sekolah yang sudah menerbitkan buku itu antara lain SD Sudirman, SD Muhammadiyah 3, SMP Negeri 50 dan beberapa sekolah lainnya.
“SD Sudirman menerbitkan buku sastra anak. Ada juga SD Muhammadiyah menerbitkan buku pohon literasi,” kata Sulwan Dase, komisioner Dewan Pendidikan Kota Makassar yang memandu kegiatan sarasehan.
Bahkan SMPN 45 Makassar sudah membuat roster literasi secara rutin setiap minggunya. Fatma dari SMPN 45 Makassar mengatakan di sekolahnya setiap hari Selasa ada di roster pelajaran literasi.
“Anak-anak digiring masuk ke perpusatakaan untuk membaca buku selama satu jam. Itu setiap minggu,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin yang hadi sebagai narasumber mengajak seluruh kepala sekolah di Makassar meningkatkan motivasinya dalam mendorong literasi dan numerasi pendidikan di Makassar.
Ia mengatakan capaian literasi dan numerasi ada di rapor pendidikan Kota Makassar. Sekolah diminta membaca data itu dan melakukan evaluasi terkait program literasi dan numerasi di sekolahnya masing-masing.
“Tiga tahun terakhir capaian literasi Makassar ada kenaikan. Tetapi ada juga yang masih stagnan,” katanya.
Sekolah Diminta Serius
Sekretaris Dewan Pendidikan Makassar, Aminuddin Taraweh, PhD yang juga menjadi pembicara juga mengajak para kepala sekolah untuk fokus dan memberi perhatian serius dalam pengembangan literasi dan numerasi di sekolahnya.
Aminuddin mengatakan hingga kini masih ada 30 persen sekolah belum mengunduh juknis pelaksanaan program literasi dan numerasi. Ia berharap sekolah yang belum mengunduh itu agar segera mendowload juknisnya agar bisa meningkatkan indeks literasi dan numerasi di Makassar.
Sarasehan literasi dan numerasi pendidikan dibuka Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Prof Dr Hj Apiaty Kamaluddin. Dalam sambutannya Apiaty mengatakan pengembangan literasi dan numerasi pendidikan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengembangan kualitas pendidikan nasional. (pap)