MAKALE, UJUNGJARI–Wakil Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg, Rabu (22/5), pada paripurna dewan laporan hasil pembahasan Pansus LKPJ Bupati tahun 2023, melansir prevalensi stunting Tana Toraja yang tinggal 14,3 persen perbulan April 2024.
Angka itu diperoleh setelah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), OPD terkait, Camat, Lurah, dan Kepala Lembang (Kalem) serempak bergerak cepat masukkan data stunting sesungguhnya diwilayah kerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gerak cepat (Gercep) jajaran Pemda Tana Toraja kumpulkan data valid stunting setelah beredar luas di medsos dan media online Tana Toraja tertinggi stunting di Sulsel sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 35,4 % Tahun 2022, dan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 36,9 % Tahun 2023.
Zadrak beberkan dua kecamatan Makale dan Mengkendek tertinggi angka stunting di Tana Toraja tanpa merinci angka besarannya.
Anggota dewan melalui komisi dua juga melakukan kontrol dan pengawasan stunting dilapangan, Pemda salut dan apresiasi kerja politik dewan begitu besar kepedulian stunting didaerah ini.
Luar biasa kolaborasi eksekutif dan legislatif beri perhatian stunting kerja keras sesuai tupoksinya, sebab disadari pembangunan sumberdaya manusia tugas bersama, ujar Zadrak.
Diakui Zadrak, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berkomitmen mengawal serta memastikan tindakan penurunan stunting di Tana Toraja.
Kerja keras kita bersama pencegahan dan penanganan stunting di Tana Toraja pemerintah mengintervensi dan fokus pada pendataan keluarga beresiko stunting, selain intervensi spesifik, juga intervensi sensitif bersama OPD terkait wujudkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI).
Tanggung jawab dan prioritas bersama pencegahan stunting sebab mempengaruhi perkembangan otak anak yang berdampak pada gagal tumbuh dan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, terang Zadrak.
Sebelumnya anggota dewan fraksi Golkar, Yariana Somalinggi juga ketua TP PKK Tana Toraja heran dengan angka stunting Tana Toraja hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 35,4 % Tahun 2022, dan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 36,9 % Tahun 2023.
TP PKK saban hari ditengah masyarakat sosialisasi belum pernah dapatkan angka stunting Tana Toraja diatas rata-rata, bahkan penurunannya drastis sebab asupan gizi dari 22 Puskesmas berjalan lancar kepada ibu hamil.
Meski demikian baik eksetif maupun legislatif hendanya terus kerjasama beri perhatian perioritas pencegahan stunting tanpa mengabaikan yang lainnya, singkat Yariana. (agus)