GOWA, UJUNGJARI.COM — Tahun haji telah tiba. Kini pemberangkatan jamaah calon haji (JCH) telah dimulai. Selama satu bulan lebih, para JCH ini akan berada di tanah suci Mekah dan melakukan berbagai tahapan ibadah haji.

Salah satu tahapan wajib dalam berhaji adalah kurban. Dimana seluruh JCH akan melaksanakan kurban domba sebagai rangkaian berhaji selain tawaf dan lempar jumrah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menjelang hari raya Idul Adha yang identik dengan Hari Raya Kurban ini maka Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan melakukan persiapan kurban dengan menyiapkan stok hewan kurban baik sapi maupun kambing.

Untuk Hari Raya Idul Adha ini seperti dikatakan Kadis Peternakan dan Perkebunan Gowa Suhriati, pihaknya menyiapkan stok sapi dan kambing yang sudah memenuhi kelayakan kurban.

Dikatakannya untuk stok sapi disiapkan sebanyak 6.893 ekor dan hewan kambing sebanyak 861 ekor.

“Iya khusus hari raya kurban tahun ini, kami menyetok sebanyak 6.893 ekor sapi dan 861 ekor kambing. Namun kami imbau sebelum membeli hewan kurban sebaiknya masyarakat harus tahu kriteria hewan kurban yang memenuhi syarat kurban. Yakni sehat dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), tidak kurus, tidak cacat (buta, pincang, cacat telinga, cacat kulit dan lainnya) serta cukup umur. Jadi ini kriteria yang harus ditahu masyarakat yang akan membeli hewan kurban, ” kata Suhriati kepada BKM, Selasa (14/5).

Selain mengarahkan masyarakat agar tahu jenis sapi dan kambing yang layak kurban, Suhriati juga mengingatkan para peternak atau penjual hewan ternak tentang apa yang harus dilakukan dalam mempersiapkan hewan layak kurban.

“Hal utama yang harus dilakukan peternak maupun pedagang sapi dan kambing adalah menjaga tersedianya minum dan pakan yang cukup, kandang penampungan harus layak dan ada tempat berteduh. Dan hewan yang sakit harus dipisahkan dari yang sehat, ” kata Suhriati.

Dikatakan Suhriati, stok hewan kurban di Gowa baik sapi maupun kambing tersebar di 18 kecamatan. Secara rinci di Kecamatan Bontonompo 556 ekor sapi dan 65 ekor kambing, Biringbulu 60 ekor sapi dan 136 ekor kambing, Bontolempangan 420 ekor sapi dan 137 ekor kambing.

Kecamatan Tombolopao sebanyak 528 ekor sapi dan 139 ekor kambing, Tinggimoncong 278 ekor sapi dan 17 ekor kambing, Pattallassang 115 ekor sapi dan 51 ekor kambing, Bungaya 319 ekor sapi dan 12 ekor kambing, Bontonompo Selatan 170 ekor sapi dan 10 ekor kambing.

Kecamatan Parangloe sebanyak 386 ekor sapi dan 30 ekor kambing, Parigi sebanyak 134 sapi dan 19 kambing, Bontomarannu 518 ekor sapi dan 29 ekor kambing. Bajeng 363 ekor sapi dan 74 ekor kambing. Bejang Barat 71 ekor sapi dan 11 ekor kambing.

Kecamatan Pallangga 334 sapi dan 15 ekor kambing, Kecamatan Manuju 177 ekor sapi dan 12 ekor kambing, Barombong 42 ekor sapi dan kambing 20 ekor. Somba Opu sebanyak 1.467 ekor sapi dan kambing 48 ekor. Kecamatan Tompobulu 417 ekor sapi dan 33 ekor kambing.

Dikatakan Suhriati, dilihat dari pertumbuhan persentase populasi hewan kurban, terdapat peningkatan hewan kurban dari tahun 2022 dimana sapi mencapai 6.735 ekor dan kambing 819 ekor. Persentase kenaikan stok hewan kurban sapi per 2023 hingga 2024 mencapai 2,34 persen dan kambing mengalami kenaikan sebesar 5,12 persen.

Selain soal stok sapi dan kambing, Kadis Peternakan dan Perkebunan Gowa juga mengarahkan masyarakat konsumen untuk tahu ciri-ciri daging yang baik.

Untuk daging yang sehat dan layak dikonsumsi adalah warnanya tidak pucat atau kehitaman.

“Cara paling mudah untuk mengetahui kualitas daging yang aman untuk dikonsumsi adalah harus tahu kesegaran dari warnanya, teksturnya kenyal, tidak berbau busuk dan tidak benyek atau berair serta sebaiknya memiliki sertifikasi halal (jika dijual pack atau kemasan), ” tambah Suhriati. –