Site icon Ujung Jari

Menuju Empat Terbaik, 25 Finalis Duta Anak Gowa Dikarantina

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 25 anak dari 50 anak yang berhasil lolos sebagai finalis pemilihan Duta Anak Gowa 2024, kini mulai menjalani masa karantina. Masa karantina ini terlaksana selama tiga hari mulai Kamis hingga Sabtu (9-11/5) yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Gowa bekerjasama Forum Anak Hasanuddin Tamallajjua (Fahasta) Kabupaten Gowa.

Masa karantina jelang puncak pemilihan Duta Anak Gowa 2024 ini dilakukan di Maxone Hotel Makassar dirangkai Penguatan Kapasitas Forum Anak Dalam Pencapaian Kabupaten Layak Anak (KLA).

Muh Wahyu selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan kegiatan penguatan kapasitas ini diikuti seluruh anak finalis serta para anggota Fahasta Gowa.

Khusus finalis pemilihan Duta Anak yang awalnya berjumlah 50 orang anak yang kemudian disaring menjadi 24 finalis terbaik selama masa karantina ini akan menjalani beberapa item kegiatan pembinaan sekaligus penilaian menuju grand final nanti.

“Mereka yang menjadi finalis ini berasal dari berbagai perwakilan sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat di Gowa. Jadi endingnya nanti 25 finalis ini akan berkompetisi menjadi empat terbaik. Masing-masing dua lakilaki dan dua perempuan. Empat Duta Anak terpilih itulah yang akan mewakili Gowa di ajang pemilihan Duta Anak tingkat Sulawesi Selatan. Mereka juga nanti akan menjadi role model anak di Gowa, ” kata Wahyu.

Sebelum masuk karantina, kata Wahyu, mereka menjalani beberapa rangkaian kegiatan dan seleksi yang telah berjalan. Yakni diawali pada 23-28 April 2024 adalah masa pendaftaran peserta berlanjut pada 1 Mei 2024 agenda seleksi calon finalis yang awalnya berjumlah 50 orang menjadi 25 peserta terbaik pada 2-5 Mei 2024 dilakukan pembekalan secara online dan offline untuk 25 finalis terpilih dan 9 Mei 2024 merupakan tes fokus grup discussion (FGD) serta tes unjuk bakat dan pemaparan mini project.

Sementara pada 10 Mei 2024 adalah puncak grand final pemilihan Duta anak Kabupaten Gowa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Gowa Kawaidah Alham mengatakan, FGD Penguatan Kapasitas Forum Anak Dalam Pencapaian Kabupaten Layak Anak (KLA) ini dilakukan sebagai upaya menyelamatkan budaya lokal di era globalisasi.

Kegiatan ini kata Kawaidah, diharapkan mampu menjadi penyemangat anak-anak di kabupaten Gowa dan menjadi pengingat bahwa budaya lokal sangatlah penting meskipun tantangan daerah digitalisasi saat ini membuat anak-anak banyak yang lebih condong kepada budaya luar dibandingkan budaya sendiri.

Kepada 25 anak finalis Duta Anak, tambah Kawaidah memberikan pencerahan bahwa melalui event ini anak-anak dilatih untuk berjiwa besar, memiliki talenta, bakat dan lainnya. Salah satu tujuannya adalah dalam berkompetisi menjadi Duta Anak.

“Dalam pemilihan Duta Anak ini dari 25 peserta akan tersortir menjadi empat terbaik. Maka dari itu, saya minta jangan ada yang berkecil hati ketika dalam empat terbaik itu bukan kamu yang terpilih. Pemilihan ini bukan akhir. Tapi setelah ini mereka akan mengikuti sejumlah kegiatan bimbingan dan mereka diajari menjadi anak yang berkepribadian, berAttitude, public speaking, diajari berorganisasi dan berbagai bimbingan lainnya. Jadi mereka berkegiatan melalui Fahasta, ” kata Kawaidah.

Dikatakan Kawaidah, selama karantina ini, para finalis dibekali berbagai materi antara lain membuat mini project (mereka melakukan planning apa-apa yang akan dilakukan setelah jadi duta anak), public speaking yang disampaikan Amel seorang fasilitator tutur berbahasa yang baik, para finalis juga diuji talent dimana mereka menampilkan bakat bakatnya. Nantinya setelah mereka jadi duta anak maka setidaknya mereka akan jadi konselor sebaya yang akan menjadi penasehat teman-temannya.

“Forum Anak sebagai wadah partisipasi dan role model anak juga memiliki andil yang besar dalam pembangunan generasi emas bangsa melalui kegiatan-kegiatan positif. Peran forum anak adalah sebagai pelopor dan pelapor. Pelopor mengacu pada peran anak untuk berkontribusi aktif dalam berbagai upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sekitarnya sedangkan pelapor mengacu pada peran anak dalam menyampaikan apa yang dilihat, diketahui, dipikirkan dan dirasakan terkait dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak baik yang dialami dirinya sendiri maupun orang lain. Pemerintah Kabupaten Gowa juga terus bersinergi dan aktif setiap tahunnya melakukan musrenbang tematik khusus anak dan perempuan serta disabilitas, ” sebutnya.

Salah satu finalis Duta Anak bernama Dian Haerani Muchlis siswi Kelas 1 SMAN 3 Gowa mengaku sangat senang bisa masuk jadi finalis. Diakuinya, dia telah mempersiapkan dirinya bersaing dengan 24 finalis lainnya.

Selain dari sisi kompetisi jadi Duta Anak, Dian mengaku mendapatkan hal positif setelah masuk dalam kompetisi ini. Sebab selain dirinya diajari untuk asah talenta, dirinya juga mendapatkan manfaat positif antara lain tahu bagaimana menjaga sikap dan memiliki adab dalam pergaulan, juga melatih dirinya tahu apa itu Attitude dan bagaimana mengimplementasikan Attitude itu dalam dirinya.

“Saya jadi tau sisi diri saya khususnya bakat. Jadi di karantina ini saya diajari mini projects, penampilan bakat, question, belajar orasi temanya cyber bullyng, ” kata anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari ayah berprofesi buruh dan ibunya seorang ibu rumahtangga biasa.

Dian pun sangat berharap melalui ajang pemilihan Duta Anak ini dirinya mampu memiliki wawasan lebih luas yang tentu manfaat bagi dirinya juga orang lain. –

Exit mobile version