MAROS, UJUNGJARI.COM — Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan ada empat cara terbaik guru menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya. Keempat metode kerja guru itu adalah senang, bahagia, ikhlas dan profesional.
Keempat metode kerja guru ini dipaparkan Chaidir saat menyampaikan trik-trik peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dalam talkshow dalam rangka Hardiknas yang diselenggarakan APSI (Asosiasi Pengawas Seluruh Indonesia) Kabupaten Maros di Hotel Dalton Makassar, Sabtu (4/5/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dihadapan ribuan guru dan kepala sekolah se Kabupaten Maros yang hadir dalam kegiatan talkshow itu, Bupati Maros
mengajak para kepala sekolah dan guru untuk menggunakan metode kerja seorang guru yang terbaik.
Menurut Chaidir, saat guru mengajar harus dimulai dari prinsip senang, bahagia, bekerja ikhlas dan profesional.
”Jika guru mengawali kegiatan mengajarnya dengan perasaan senang dan bahagia berada ditengah-tengah muridnya maka materi pelajaran yang diberikan itu pasti lebih cepat dipahami anak-anak kita. Senang, bahagia, ikhlas itu akan membuat guru lebih profesional bekerja,” kata Chaidir dalam taklshow tersebut.
Chaidir menjelaskan, guru dan kepala sekolah bisa senang dan bahagia jika hak-haknya dipenuhi, gaji dan tunjangan sertifikasinya dibayarkan tepat waktu, begitu pula guru-guru honor, semua hak-haknya harus dipenuhi agar senang dan bahagia disaat mengajar.
”Semua hak-hak guru seperti gaji, tunjangan sertifikasi lancar pasti membuat mereka senang dan bahagia mengajar murid-muridnya. Karena itu guru harus mengisi hidupnya dengan penuh kebahagiaan, karena dengan bahagia akan muncul rasa senang. Endingnya pasti akan mengahasilkan pendidikan yang lebih baik,” papar bupati.
Untuk itu lanjut Bupati perlu ada kerjasama yang sinergis antar banyak pihak, baik itu guru, orangtua dan masyarakat untuk sama-sama mengantarkan generasi hebat yang berdaya saing.
“Juga memastikan bahwa setiap anak usia belajar memiliki kesempatan dan akses yang sama untuk belajar di sekolah formal dan memberikan kemudahan dalam bentuk fasilitas belajar, serta membenahi sarana infrastruktur. Itulah yang dilakukan secara kolaboratif pada segenap tingkatan stakeholders. Target kita pada 2025, tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak bersekolah. Semua wajib bersekolah,” tandas Chaidir.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat masing-masing dari Ditjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Balai Guru Penggerak (BPPG), Balai Besar Penjaminan Mutu (BBPM) dan Kanwil Kementerian Agama Sulsel.
Para guru dan kepala sekolah yang hadir dalam talkshow tersebut berasal dari para guru Paud, guru TK, guru SD dan guru SMP sederajat baik negeri maupun swasta. –