MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Beragam spekulasi muncul pasca-pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dimenangkan Prof Dr Karta Jayadi. Mengapa? Pada pemilihan putaran pertama, guru besar seni ini hanya meraih 14 suara dari 64 anggota senat UNM.
Itu berarti dukungan senat untuk Wakil Rektor II UNM itu tidak begitu signifikan. Mayoritas anggota senat justru mendukung Prof Hasmyati yang pada putaran pertama meraih 40 suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan sebelum diulang, Hasmyati yang juga Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNM itu menang mutlak 51 suara.
Dukungan penuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemdikbud Ristek) menjadi kunci kemenangan Prof Karta. Sekalipun tidak didukung mayoritas senat, karena suara menteri, Ketua Forum Wakil Rektor II se-Indonesia ini sukses memenangkan pertarungan.
Ketentuan adanya suara menteri dalam pemilihan rektor diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 19 Tahun 2017 dan Nomor 21 Tahun 2018.
Voting block suara menteri itu diperlukan agar pemerintah juga memiliki suara dalam menentukan pimpinan di setiap perguruan tinggi negeri. Alasannya, perguruan tinggi merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menyuarakan agenda dalam bidang pendidikan.
Seperti diketahui dalam pemilihan rektor UNM yang berlangsung Jumat (3/5) pagi tadi, Prof Karta Jayadi unggul dengan perolehan 54 suara. Akumulasi suara itu diprediksi berasal dari suara menteri 34 dan selebihnya senat 20 orang.
Rivalnya, Prof Hasmyati meraih 44 suara. Satu calon lainnya, Prof Hasnawi Haris tidak memiliki suara sama sekali. Perolehan suara Hasmyati ini jauh di bawah hasil pemilihan putaran pertama (sebelum dianulir) pada Februari 2024 lalu yang menang mutlak 51 suara.
Karta Jayadi akan melanjutkan kepemimpinan Prof Dr Husain Syam yang sudah memimpin kampus bekas IKIP Makassar ini selama dua periode.
Rencananya, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim akan melantik Prof Karta Jayadi sebagai Rektor UNM masa bakti 2024-2028 di Kantor Kemdikbud Ristek di Jakarta pada 17 Mei mendatang. (rud)