Site icon Ujung Jari

Momen Hardiknas, Adnan dan Rauf Ikut Menari dan Menyanyi Bersama Siswa

GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio serta jajaran Forkopimda tidak bisa menolak ketika puluhan siswa dari berbagai sekolah SD dan SMP mengajaknya turun ke lapangan dan menari bersama di lapangan upacara. Momen ajakan ini berlangsung di sela peringatan Hardiknas yang dihelat di lapangan upacara Pemkab Gowa, Kamis (2/5) pada pukul 11.00 Wita.

Ajakan yang tidak bisa ditolak pemimpin Butta Gowa itupun turut mengundang para pimpinan SKPD serta guru dan kepsek yang duduk di tribun tamu ikut turun dan menari bersama-sama. Tarian genre modern bermusik dinamis itu cukup membuat Bupati dan Wakil Bupati tampak bersemangat kendati keduanya terlihat kesulitan gerak lantaran mengenakan busana adat Gowa.

Meski terlihat sulit mengikuti gerakan para siswa, namun kedua pemimpin Gowa dua periode ini terlihat riang tertawa. Keringat bercucuran membasahi pakaian adat para pejabat bahkan wajah mereka pun memerah lantaran menari di lapangan dengan terpaan sinar mentari yang cukup terang meski baru jam 10 pagi.

Setelah menari, Bupati Adnan juga diajak bernyanyi oleh tiga murid SD yang mempersembahkan lagu Ikan Dalam Kolam.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang mengenakan jas tutup motif daun merah dipadu sarung warna hitam dan selendang merah darah melilit badik yang terselip di pinggangnya (senjata tajam khas suku Makassar) semakin tampan dengan senyum khasnya didampingi Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio yang juga mengenakan jas tutup warna tembaga dipadu sarung sutra sabbe warga hitam kuning itu juga tampil menawan dengan kumis tebal semakin menampilkan wibawa dan kharismatik. Keduanya menjadi pasangan pemimpin yang saling melengkapi.

Pada momen Hardiknas kali ini, Bupati Adnan menyempatkan diri menyampaikan sambutan seragam Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang berinti pada keberlanjutan program pendidikan Merdeka Belajar.

Nadiem menegaskan (seperti disampaikan Adnan), bukan hal mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Sejak menggalakkan gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan tentang tantangan untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Disebutkan Mendikbuk Ristek bahwa hal ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Karena itu menteri berharap penerapan Merdeka Belajar terus dilanjutkan oleh para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.

“Pada Hari Pendidikan Nasional kali ini seperti sambutan seragam bapak menteri mengatakan bahwa pendidikan itu bisa terlihat kemajuannya jika ada keberlanjutan sebuah pembangunan contohnya adalah program pak menteri yakni Merdeka Belajar. Program itu baru berjalan kurang lebih lima tahun ini. Dari jabaran program itu bahwa indikator keberhasilan pendidikan tidak bisa kita ukur dalam waktu lima tahun. Butuh waktu minimal 20 tahun. Oleh karena itu kita harapkan semua program yang sudah berjalan termasuk seluruh program pendidikan yang ada di Kabupaten Gowa ini bisa berjalan dengan baik, ” kata Adnan kepada media usai upacara Hardiknas.

Dijelaskan Adnan, diharapkannya agar program pendidikan bisa berjalan baik karena akan banyak hal yang bisa menghadang. Salah satunya adalah akan ada sebuah pesta demokrasi yang mengakibatkan adanya transisi kepemimpinan baik kepemimpinan nasional maupun kepemimpinan provinsi dan kabupaten kota.

“Pada kondisi ini tentu akan menjadikan perjalanan program pendidikan berada pada kondisi yang stagnan. Karena itu, kita berharap agar Hari Pendidikan Nasional ini menjadi sebuah momentum, momentum untuk melihat seluruh komitmen-komitmen calon kepala daerah untuk melanjutkan seluruh program pendidikan yang ada guna mencetak sumber daya manusia yang lebih baik sehingga SDM generasi dan masyarakat Gowa tentunya akan lebih berkualitas di masa datang, ” tambah Adnan.

Terpisah, Kadis Pendidikan Gowa Taufik Mursad mengatakan, Hardiknas kali ini sebagai momentum untuk refleksi diri dan melakukan evaluasi terhadap kinerja di bidang pendidikan. Taufik menganggap bahwa Hardiknas kali ini dijadikan kesempatan memperbaiki diri dan meningkatkan layanan pendidikan untuk menuju generasi emas 2045 dan bisa menjadi bonus demografi.

Taufik didampingi Kabid Pendidikan SD Ulfa Andi Batari mengatakan dalam momen hari pendidikan ini ada delapan insan pendidikan yang dianugerahi penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kinerja yang dilakukan para tenaga pendidikan tersebut.

Delapan guru dan kepsek yang mendapatkan penghargaan yang diserahkan langsung Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yakni Denny Saming (guru TK Pertiwi Bontonompo), Nirwana (Kepala TK Aisyiyah 1 Cabang Sungguminasa), Salma (guru SDN Bontomanai), Dahlan Tata (Kepala SD Bunga Sunggu Biringbulu). Rostina Mansyur (guru SMPN 3 Sungguminasa), Chalwatiah Saham (Kepala SMPN 5 Sungguminasa), Sarkiah (pengawas SD) dan Muhammad Hasim (pengawas SMP). –

Exit mobile version