MEDAN,UJUNGJARI.COM–Para pihak ahli waris almarhumah Burhanuddin Napitupulu yakni Maraganti Napitupulu, Tengku Monique Fuad, dan Hajjah Yuningsih di hadapan notatis Adi Pinem SH menerangkan bahwa dengan tidak mengurangi izin dari yang berwajib mewakafkan kepada Yayasan Darul Burhan Wal Ishlah sebidang tanah seluas 300 hektare untuk pembangunan pesantren gratis.
Tanah itu terletak di Desa Laut Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tanah wakaf ini merupakan sebagian dari sebidang tanah seluas 800 hektare seperti tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 2110/118/12/2020 tertanggal 07 Desember 2020,” kata notaris Adi Pinem membacakan isi perjanjian penyerahan tanah wakaf bertempat di Hotel Karibia Boutique disaksikan Wachyudi Muchsin dan Mulawarman Hannase, dan Taruna Ikrar via zoom dari Amerika Serikat yang merupakan pendiri, ketua dan sekretaris yayasan, Senin (29/4).
Yayasan Darul Burhan Wal Ishlah menerima wakaf dari ahli waris Burhanuddin Napitupulu akan menjalankan amanah ini menerima wakaf membangun pesantren modern gratis di atas tanah seluas 300 hektare di Desa Luat Lombang Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
Di atas tanah wakaf ini akan dibangun masjid dan pondok pesantren modern gratis berbasis exact dan nonexact, agrowisata, dan pertanian. Di dalamnya juga akan dibangun wisma, pusat riset, kampus, peternakan, kuliner, apotek hidup, dan perkebunan.
Kelak, para santri bukan hanya belajar agama, tetapi juga belajar enterprenur, riset, bertani dan berkebun. Semua hasil produksi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan hidup serta operasional pesantren.
“Kita ingin membentuk manusia berbadan bumi berhati langit,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Burhan Wal Ishlah KH Salahuddin Ayyub.
Lanjut Salahuddin, ini semua membutuhkan dukungan berbagai pihak baik pemerintah dan masyarakat.
“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi untuk kemaslahatan ummat,” pungkas alumni Universitas Al Azhar, Kairo ini. (pap)