Oleh: Ahmad Razak
Dosen Fakultas Psikologi UNM
Kepolisian memegang peranan yang penting dalam menjalankan amanat UUD 1945 di negeri kita. Negera yang secara geografi memiliki luas wilayah yang besar dan menempati urutan ke-15 serta berdasarkan jumlah penduduk menempati posisi ke-4 membuat tugas dan wewenang lembaga kepolisian menjadi tidak mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002, tugas pokok lembaga kepolisian yaitu: memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Visi yang diemban POLRI adalah mewujudkan Indonesia yang aman dan tertib melalui perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Berangkat dari visi misi ini, POLDA Sulawesi Selatan juga senantiasa berkomitmen untuk menjaga amanat ini melalui setiap tugas dan pelayanan yang dikerjakan. POLDA Sulsel saat ini dipimpin oleh Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, S. I. K., M. H. yang dilantik sejak 03 April 2023.
Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di POLDA Sulsel, tepatnya diinisiasi oleh bagian SDM adalah Gerakan Seribu Rupiah. Kegiatan rutin ini dilaksanakan setiap pekan pada hari Rabu setelah diadakan apel satker.
Setiap anggota menyisihkan uangnya yang nanti akan dikumpul lalu didistribusikan ke lokasi masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut. Bantuan yang diberikan umumnya berupa paket sembako bagi warga yang tidak mampu serta santunan bagi anak-anak yang putus sekolah.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa hal kecil yang kita lakukan secara rutin suatu saat akan memberikan dampak yang besar, terlebih jika hal kecil ini dilakukan oleh banyak orang. Gerakan ini tentunya akan senantiasa dipertahankan dan diharapkan bisa memberikan dampak yang lebih besar kedepannya.
Pada bulan Ramadhan baru-baru ini, POLDA Sulsel juga tidak ketinggalan dalam memberikan santunan kepada anak yatim piatu di salah satu Panti Asuhan, yaitu Al Iman Makassar. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Pantai Akkarena.
Pada acara buka puasa bersama ini, anak-anak juga mendengarkan ceramah yang berisi kisah hidup Nabi Muhammad yang telah menjadi anak yatim piatu sejak usia 6 tahun. Ceramah ini diharapkan bisa menginspirasi dan memberikan semangat pada anak-anak di Panti Asuhan tersebut agar tetap berusaha dan optimis terhadap masa depannya.
Kegiatan rutin lain yang dilaksanakan POLDA Sulsel adalah Pembinaan Rohani dan Mental yang serentak diadakan di seluruh POLRES setiap hari Kamis. Pembinaan ini bertujuan untuk membentengi diri setiap anggota, baik secara spiritual maupun psikologis dalam menjalankan tugasnya.
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh anggota kepolisian tentu tidak luput dari berbagai godaan yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam perilaku yang menyimpang, oleh karena itu pembinaan yang menggunakan pendekatan agama ini berperan semacam benteng yang menghalangi kemungkinan perilaku-perilaku buruk. Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh anggota, tidak hanya yang beragama Islam saja.
Berita yang baru-baru ini viral di Makassar terkait seorang suami yang ternyata membunuh istrinya sejak enam tahun lalu dan mayatnya dikubur di salah satu rumahnya cukup menggemparkan masyarakat, khususnya jagat dunia maya.
Tersangka yang juga merupakan seorang ayah dari dua anak hasil dari pernikahan dengan sang korban saat ini telah diamankan di POLRES Makassar, sedangkan kedua anaknya memperoleh pendampingan psikologis dari Biro SDM POLDA Sulawesi Selatan.
Pendampingan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis sang anak mengingat ada dugaan anak ini memperoleh kekerasan dari sang ayah serta pernah menyaksikan ibunya menderita sebelum akhirnya meninggal.
Pendampingan ini diharapkan bisa mengobati atau setidaknya mengurangi trauma yang mungkin dialami oleh anak sehingga kedepannya trauma tersebut tidak mengganggu aktivitasnya atau bahkan bisa menyebabkan gangguan psikologis.
Bantuan ini diberikan secara berkelanjutan serta suatu saat jika anak tersebut mengalami gangguan psikologis dan memerlukan bantuan seorang ahli, POLDA Sulsel siap menjadi garda terdepan untuk mendampingi.
Kegiatan-kegiatan di atas merupakan tanggung jawab yang harus dan terus diemban oleh anggota kepolisian dalam mencapai visinya yaitu menciptakan Indonesia yang aman dan tertib. Tuntutan menjadi pelayan masyarakat tentu tidak mudah melihat secara jumlah dan keberagaman, masyarakat Indonesia sangat banyak.
Selain itu, ciri khas masyarakat Sulawesi Selatan juga menjadi tantangan tersendiri bagi POLDA Sulsel dalam memberikan perlindungan dan pengayoman. POLDA Sulawesi Selatan berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme dalam menjalankan tugasnya, sehingga masyarakat bisa merasakan bahwa polisi bukanlah isntitusi yang perlu ditakuti melainkan bisa menjadi “teman” dalam menjalankan kehidupan bernegara. (*)