GOWA, UJUNGJARI.COM — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gowa akhirnya mendirikan koperasi. Rencana pendirian koperasi inipun dilakukan PDM dengan menggelar pertemuan serta penyuluhan seputar perkoperasian yang dihadiri sedikitnya 50 orang pengurus PDM Gowa.
Pertemuan sekaligus penyuluhan ini digelar Majelis Ekonomi Bisnis dan Menengah PDM Gowa selaku penggagas pendirian koperasi Muhammadiyah, Kamis (28/3) kemarin di Sungguminasa dengan menghadirkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa Mahmuddin bersama jajarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rencana pembentukan koperasi Muhammadiyah ini diapresiasi Kadis Koperasi dan UKM Gowa Mahmuddin. Menurutnya adalah langkah tepat jika lembaga Muhammadiyah ini mendirikan koperasi.
“Saya yakin PDM tentu akan mampu menggerakkan koperasi yang nantinya didirikan ini. Dan saya salut dengan pengurus PDM yang telah mempersiapkan rencana ini dengan matang melalui pertemuan dan penyuluhan ini. Dengan begitu seluruh warga Muhammadiyah akan lebih paham apa dan bagaimana itu koperasi, ” jelas Mahmuddin.
Pembentukan koperasi yang diprakarsai Majelis Ekonomi Bisnis dan Menengah PDM Gowa ini dinilai sebagai langkah tepat dalam pengembangan unit usaha yang bakal dilakukan PDM yakni ekonomi, bisnis dan pariwisata.
Dalam pertemuan itu, para pengurus Majelis Ekonomi Bisnis dan Menengah diberi bimbingan cara mendirikan koperasi, proses dan aturan-aturannya. Seperti Perangkat organisasi koperasi yang meliputi rapat anggota (selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi), pengurus dan pengawas, kemudian modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, serta pemahaman tentang perbedaan koperasi dengan PT (perseroan terbatas).
Dikatakan Mahmuddin koperasi itu tujuannya adalah kesejahteraan anggota sedang PT bertujuan memburu keuntungan atau maksimalisasi profit. Juga terkait pengesahan badan hukum koperasi.
Selain itu ada juga persyaratan pendirian koperasi yang meliputi koperasi primer dan koperasi sekunder. Untuk koperasi primer didirikan sekurang-kurangnya oleh 20 orang sedang koperasi sekunder didirikan sekurang-kurangnya tiga koperasi.
“Perbedaan ini harus dipahami, juga tentang persyaratan pendiriannya sehingga pengelolaan koperasi betul-betul berjalan dengan baik sesuai mekanisme sesungguhnya, ” jelas Mahmuddin.
Sementara Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Menengah PDM Gowa Sugianto Pettanegara
menjelaskan Muhammadiyah Gowa mempunyai potensi ekonomi berbagai sektor dengan populasi warganya di Gowa sekitar 100 ribu yang tersebar di 135 ranting, 22 cabang dan 56 sekolah.
Kemudian kata Sugianto, dengan perkembangan zaman saat ini dan ditunjang dengan besarnya populasi kader Muhammadiyah menjadi potensi yang baik untuk peningkatan kesejahteraan kader. Karena itu Muhammadiyah melalui Majelis Ekonomi Bisnis menggagas pendirian koperasi.
“Koperasi adalah solusi ekonomi untuk sokoguru perekonomian Muhammadiyah guna memaksimalkan semua sektor rill baik secara organisasi maupun usaha yang dimiliki oleh warga Muhammadiyah. Alasan lain adalah adanya imbauan pimpinan pusat untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga ekonomi bisa didirikan di semua PDM dan pimpinan cabang bahkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah, ” kata Sugianto.
Dijelaskannya, Muhammadiyah secara umum sudah pernah bentuk koperasi, namun tidak berjalan maksimal. Selama ini PDM lebih fokus pada pilar dakwah dan pendidikan. Namun seiring waktu berjalan khususnya pada periode kini, PDM Gowa mulai membangkitkan ekonomi Muhammadiyah melalui gerakan koperasi dan UMKM. –