MAKALE, UJUNGJARI–John Rende Mangontan (JRM), Selasa (26/3) di Polres Tana Toraja, dihadiri Ketua MUI, Ormas Islam, dan pendeta menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada semua umat Islam baik yang ada di Tana Toraja, maupun di Group WhatsApp Pilkada Tana Toraja yang merasa tersinggung atas candaan saya beberapa waktu lalu di group WhatsApp Pileg dan Pilkada Toraja 2024.
JRM uraikan kronologis kejadian yang mendera dirinya diawali saat membahas hasil Survey dan Poling Pilkada calon Bupati Tana Toraja di Group Pileg dan Pilkada Toraja. Hasil survey telah diberitakan beberapa media saya tertinggi dibandingkan bakal calon lainnya.
Hal itu menjadi bahan diskusi seru cukup lama, namun tiba-tiba saya munculkan bahasa candaan saya mengirim gambar babi guling disertai tulisan buka puasa. Maksud saya hanya candaan tiba-tiba muncul salah satu anggota group marah-marah dan saya jawab kok marah. Kesempatan itu saya juga langsung sampaikan kalau tersinggung saya minta maaf, tapi puasa bukan hanya dikenal dan dilaksanakan umat muslim melainkan juga Kristen melaksanakan puasa, terang JRM.
Menurut JRM, kesempatan itu juga saya japri secara pribadi dan jelaskan sedetail-detailnya dan beliau tidak pahami tapi terlanjur dia sebarkan dan dimanfaatkan orang akhirnya begini jadinya.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam tanpa ada maksud atau niat untuk melecehkan, menghina atau merendahkan agama Islam, apalagi sejak saya kecil hingga dewasa saya nuntut ilmu hingga kerja selalu di tengah umat muslim,” katanya.
“Demikian pula menjadi anggota DPRD Sulsel berkat dukungan dari orang tua dan saudara saya muslim, masak saya sebodoh itu mau kucilkan atau mau fitnah umat muslim. Tapi saya sadar bahwa apapun alasannya inilah akibat kebodohan, kehilapan dan kecerobohan saya,” ujar JRM.
Lanjut JRM, dengan segala kerendahan hati saya minta maaf atas kegaduhan ini. Kiranya permintaan maaf saya dengan penuh kerendahan hati diterima agar tidak mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Diakui JRM, sejak dipercayakan masyarakat duduk di DPRD Provinsi Sulsel saya tingkatkan pelayanan Toleransi umat beragama, selain
mendukung percepatan Pembangunan Masjid di Toraja, juga memfasilitasi terselenggaranya MTQ di Toraja. Demikian pula setiap bulan suci Ramadhan saya senantiasa lakukan safari Ramadhan dan lainnya.
“Semoga seluruh saudara saya umat muslim bisa memahami bahwa toleransi umat beragama saya sangat junjung tinggi, namun saya manusia biasa tidak luput dari kehilapan dan kekurangan,” imbuh JRM.
Ditambahkan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tana Toraja, Dr Zainal Muttaqin, permohonan maaf JRM tentunya diterima, hanya saja tidak mengugurkan proses laporan di Polda. (agus)