MAKASSAR, UJUNGJARI — Sejumlah nama digadang-gadang akan meramaikan bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar November mandatang.Nama-nama itu berasal dari latar belakang politisi hingga birokrat.
Dari kalangan politisi, ada nama Munafri Arifuddin (Golkar), Fatmawati Rusdi (NasDem), Rudianto Lallo (NasDem), Syamsu Rizal (PKB), Ahmad Susanto (PKS/non kader), Erick Horas (Gerindra), Najamuddin (Gerindra), Fadli Ananda (PDIP), Rudi Pieter Gony (PDIP), Ady Rasyid Ali (Demokrat).
Sedangkan dari kalangan birokrat ada Andi Bukti Jufri dan Irwan Adnan. Keduanya saat ini tercatat sebagai pejabat di Pemkot Makassar.
Nama-nama yang masuk bursa calon Wali Kota Makassar dari kalangan politisi mayoritas terpilih sebagai anggota dewan, baik di daerah maupun di pusat.
Mereka yang bakal maju dalam kontestasi Pilwalkot otomatis harus mundur dari posisinya sebagai wakil rakyat. Sehingga cukup besar konsekuensi yang harus mereka terima jika memutuskan maju dalam Pilwalkot.
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD mengemukakan, berdasarkan hitung-hitungannya,
politisi terpilih sebagai wakil rakyat yang berani ikut dalam kontestasi Pilwalkot hanya Munafri Arifuddin.
“Lain halnya politisi yang memang tidak terpilih pada kontestasi pemilu kemarin. Seperti nama Najamuddin atau Jojon, bisa jadi ia akan ikut sebagai kader Gerindra. Hanya menurutku Jojon tak mudah menaklukkan Kota Makassar,” ungkapnya.
Kembali soal potensi, lanjut Ras, dari awal sudah disampaikan jika momentum Pilwalkot Makssar 2024 merupakan momentum baik bagi sosok Munafri Arifuddin atau Appi.
Mantan CEO PSM Makassar itu punya peluang cukup besar
“Ya saya pikir politisi yang punya rekam jejak kalah lebih dari satu kali, pasti hitungannya lebih matang lagi dalam berkompetisi. Semua unsur kekuatan ia akan hitung dengan baik jika ingin kembali bertarung dimedan yang sama,” bebernya Ras.
Dia menyebutkan ada tiga alasan sehingga Appi disebut sebagai calon potensial.
Faktor pertama, Appi paling populer dari semua figur yang disebutkan bakal maju dalam Pilwalkot yang bakal digelar November mendatang.
“Kepopuleran Appi tidak terlepas dari setiap momentum politik, sosoknya selalu hadir, ditambah lagi kepemimpinannya di PSM,” ungkapnya.
Faktor kedua, Appi cukup berhasil
menakhodai Partai Golkar. Tren kenaikan Golkar meningkat, baik capaian suara maupun jumlah kursi. Ditambah lagi Appi terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Dapil Sulsel Satu.
“Artinya, kontribusinya terhadap partai nyata dan pembuktian elektoralnya tergolong cukup memuaskan,” jelas Ras.
Faktor ketiga, Pilwalkot Makassar kali ini tanpa petahana. Status Pilwalkot Makassar tanpa petahana tentu sangat menguntungkan bagi mereka yang punya invetasi sosial yang tergolong panjang.
“Jika saya bandingkan wajah-wajah lama, memang hanya APPI saja yang secara konsisten hadir ditengah-tengah masyarakat selama ini.
Dari tiga faktor di atas, saya meyakini jika Munafri Arifuddin atau Appi kembali tampil dalam pentas Pilwalkot Makassar kali ini, momentum baik bagi dirinya. Ia dengan mudah memainkan peran dalam pertarungan Pilwakot,” tandas Ras. (rhm)