JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Pemerintah Indonesia berharap Konsil Kedokteran Dunia International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) mendukung transformasi kesehatan, tenaga kesehatan, dan hubungan dengan aturan-aturan dengan transformasi kesehatan Indoneisa.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Investasi yang juga Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia saat bertemu Ketua IAMRA, Prof Taruna Ikrar, Ph.D di Jakarta, Jumat (22/3). Pertemuan keduanya membahas global medical care.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahlil mengatakan Pemerintah Indonesia telah menetapkan enam jenis transformasi yang akan dilakukan. Di antaranya transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Salah Satu menjadi perhatian pokok pemerintah adalah Investasi Kesehatan khususnya ketersediaan bahan baku obat dimana hampir 94 persen masih impor. Demikian pula banyaknya pasien yang masih berobat keluar negeri. Berdasarkan data tahun 2023, negara kehilangan devisa Rp147 Triliun.

Menurut Bahlil, keberadaan Prof Taruna sebagai Direktur IAMRA bisa ikut menjembatangai peluang investor Kesehatan dari berbagai negara untuk berinvestasi Kesehatan di Indonesia.

Prof Taruna Ikrar adalah Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities. IAMRA merupakan Konsil Kedokteran Dunia yang beranggotakan 126 Konsil Kedokteran dari 126 negara di dunia.

IAMRA memiliki Tujuan untuk mendorong regulasi medis yang efektif di seluruh dunia dengan mendukung praktik terbaik, inovasi, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan demi kepentingan keselamatan publik dan mendukung profesi medis.

Taruna mengatakan visi IAMRA masa depannya, memastikan agar setiap orang di seluruh dunia dirawat dan dirawat oleh dokter yang aman dan kompeten.

Sebagai dokter Indonesia, Taruna akan mendorong IAMRA berperan aktif dalam memajukan dunia kesehatan di Indonesia. (yud)