MAKASSAR, UJUNGJARI– Pemilihan Legislatif telah selesai dilaksanakan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan nama-namanya caleg yang lolos menjadi wakil rakyat, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat.
Pada pemilihan legislatif periode ini, Partai Golkar berhasil mendudukkan enam kadernya di DPRD Kota Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka diantaranya Andi Suharmika dari Dapil III, Muh Yulianto Badwi dari Dapil II, Ismail dari Dapil II.
Selanjutnya, Eshin Usami Nur Rahman dari Dapil IV, Ruslan Mahmud dari Dapil I, dan Arifin Majid dari Dapil V.
Setiap Dapil, ada caleg Partai Golkar yang berhasil meraih kursi. Bahkan di Dapil II, tercatat dua kadernya berhasil lolos.
Intinya kita harus syukuri dapat meraih enam kursi. Sebab seluruh dapil terisi bahkan ada dapil kita dapat dua kursi,”katanya.
Dengan raihan enam kursi di DPRD Kota Makassar, Partai Golkar berhak menempati unsur wakil ketua DPRD.
Ketua Golkar Makassar, Munafri Arifuddin menerangkan untuk posisi kursi pimpinan DPRD, pihaknya menunggu instruksi dan mekanisme dari pusat.
“Untuk posisi kursi pimpinan, kita menunggu petunjuk dari pusat bagaimana mekanismenya,” ungkap lelaki yang akrab disapa Appi, Kamis (21/3) malam di Hotel Imperial Arya Duta Makassar.
Mantan CEO PSM Makassar itu mengemukakan, enam kader Golkar yang berhasil melenggang ke kursi DPRD Makassar merupakan kader terbaik yang punya potensi untuk menduduki posisi wakil ketua DPRD.
Dia pun menegaskan, dirinya tidak pernah mendorong figur tertentu untuk menempati posisi strategis tersebut.
“Jadi tidak ada dibilang anak emas, atau kader yang saya dorong untuk menempati posisi wakil ketua DPRD Kota Makassar. Enam caleg terpilih punya kapasitas dan kualitas yang sama terbaik. Jadi persyaratannya yang mencari orang,” jelasnya.
Lebih jauh dikemukakan, pileg tahun ini sangat menarik karena standarisasi peroleh suara naik sangat tinggi.
“Periode sebelumnya, suara partai yang 5000 menuju ke 6000 sudah hampir lolos. Sekarang 7000 pun tidak lolos,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, kata Appi, Partai Golkar sudah harus menyiapkan strategi khusus untuk dijalankan ke depan. Salah satunya dengan menambah kemampuan dan kapasitas individu dari calon yang akan diusung.
Selain itu, konsolidasi kepartaian harus dimaksimalkan dan diintensifkan.
“Apalagi untuk pertarungan di Makassar. Orang bilang lapangan becek. Ini bukan lagi lapangan becek tapi sudah lumpia hisap,” candanya. (rhm)