MAKASSAR, UJUNGJARI.COM— Politisi Partai Golkar, John Rende Mangontan menyampaikan permohonan maaf terkait candaan ajakan berbuka puasa dengan babi guling di salah satu komunitas grup WhatsApp.
Pria yang akrab disapa JRM itu mengatakan ajakan buka puasa dengan babi guling itu hanya candaan dan tidak diperuntukkan bagi warga muslim yang saat ini sedang menunaikan ibadah puasa ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya memohon maaf jika ada yang salah tafsir. Terus terang ini hanya candaan dan hanya diperuntukkan bagi kami sesama penganut kristen,” katanya.
JRM mengatakan semula grup WhatsApp hanya membahas polling dan survei menyangkut Pilkada.
“Kalau tidak salah dalam candaan kalau tidak salah tujuh orang dan candaan itu cair dan hidup lalu saya kirim babi guling dan tulis buka puasa tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen apalagi dalam suasana menyambut paskah,” katanya .
Menurut JRM, orang kristen juga menjalankan puasa. Apalagi dalam menyambut hari paskah dikenal puasa 40 hari yakni 14 Februari hingga 30 Maret.
“Yang paling tertib laksanakan adalah umat Katolik dan Pantekosta sedangkan protestan banyak juga yang laksanakan. Selain itu juga ada puasa mingguan dan bulanan,” katanya.
JRM menambahkan saat diskusi di grup WhatsApp tiba-tiba ada satu anggota muncul marah. Padahal yang bersangkutan tidak mengikuti percakapan atau candaan sejak awal.
“Saya masih bilang kok tiba-tiba nongol langsung marah? Saya menjawab juga bahwa kalau tersinggung saya minta maaf tapi jujur saya tdk ada niat ke situ,” katanya.
Di dalam group itu, JRM juga mengirim pesan langsung ke orang tersebut. Tujuannya agar beliau mengerti dan saat itu beliau sudah paham dan clear.
“Tapi jujur saya juga kaget percakapan yang kami lakukan dalam group terbatas yang kita sama – sama ketahui bahwa group WA adalah percakapan terbatas yang tidak masuk ranah UU ITE. Berbeda dengan Facebook atau IG. Whatsaap dianggap sebagai group privat,” katanya.
Tapi agar tidak diperpanjang dan dalam menjalankan bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah, JRM secara pribadi mohon maaf yang sebesar- besarnya atas kekhilafan ini.
“Semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua. Mari kita tetap menjaga kerukunan umat beragama karena apapun alasannya masih bayak tugas dan tanggung jawab kita untuk membangun kebersamaan,” katanya. (els)