MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Provinsi Sulawesi Selatan menggencarkan kampanye Hari Gizi Nasional. Kali mengusung tema ‘MP-ASI Kaya Protein Cegah Stunting’

Dalam momen Hari Gizi Nasional yanh jatuh pada 25 Januari 2024 kali ini diperingati Persagi Sulsel dengan berbagai kegiatan. Kegiatannya pun dikomandoi para ahli gizi yang tersebar di institusi dan instansi masing-masing di Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hari ini kami menyiapkan konsultasi gizi, pengukuran antropometri, senam, orasi, pembagian telur rebus dan donor darah,” jelas Ketua DPD Persagi Sulsel Manjilala di area kegiatan Persagi yang terpusat di kawasan car free day Boulevard Makassar, Minggu (28/1/2024).

Manjijala menambahkan kegiatan Hari Gizi Nasional ini bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, Asosiasi Dietisen Indonesia (ASDI), Asosiasi Nutritionis Indonesia (ASNI) dan Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA).

“MP-ASI kaya protein dapat membantunpara balita yang mengalami stunting. Pemenuhan kebutuhan gizi yang sesuai kebutuhan akan meningkatkan status kesehatan, status gizi dan kekebalan tubuh, sehingga tercipta generasi bangsa yang berkualitas yang siap melaksanakan pembangunan di segala bidang,” kata Manjijala.

Disebutkannya, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai perkembangan masalah gizi balita stunting di Sulawesi Selatan berdasarkan SSGI pada tahun 2021 berada pada angka 27,4 persen dan menurun di tahun 2022 menjadi 27,2 persen. Namun walaupun terjadi penurunan tapi capaian ini belum sesuai dengan target yang harus dicapai pada tahun tahun 2023, target prevalensi stunting yang harus dicapai oleh Provinsi Sulsel adalah 24,74 persen dan target tahun 2024 sebesar 14 persen.

Karena itu, hal tersebut menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan sudah menunjukkan keberhasilan, namun tampaknya masih diperlukan dorongan dari seluruh pemangku kepentingan untuk bisa mengentaskan masalah stunting balita ini, setidaknya mencapai batasan masalah kesehatan masyarakat.

Staf Ahli Pemerintahan Pemprov Sulsel Andi Mappatona yang hadir dalam kegiatan Persagi tersebut, mengatakan sinergi ini dapat dilahirkan dan dilanjutkan dengan mengajak semua pihak, untuk membangun komitmen bersama dan berpartisipasi aktif guna peningkatan status gizi masyarakat guna kesejahteraan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.

“Tentunya hal ini dapat tercapai dengan adanya keterlibatan dan kerjasama yang saling bersinergi dan terpadu antara stakeholder terkait meliputi pemerintah, perguruan tinggi, Dinkes, ahli gizi maupun tenaga kesehatan lain,” kata Mappatona.

Dikatakannya, cegah stunting dilakukan sejak 1.000 hari kehidupan pertama manusia yang mana merupakan masa paling kritis untuk dasar pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

“Status gizi masyarakat merupakan salah satu penentu keberhasilan untuk memperoleh sumber daya manusia berkualitas di masa mendatang,” sebut Mappatona.-