ikut bergabung

Pemprov Tak Anggaran Perbaikan Poros Tombongi dalam APBD 2024, Tapi Janji Segera Tangani Drainase


TIMBUN. Penimbunan sirtu di atas jalan poros Tombongi sudah dilakukan pada Desember 2023 lalu oleh warga setempat bersama pihak Pemcam Parangloe dan Pemdes Lonjoboko. (foto/ist)

Sulsel

Pemprov Tak Anggaran Perbaikan Poros Tombongi dalam APBD 2024, Tapi Janji Segera Tangani Drainase

GOWA, UJUNGJARI.COM — Banjir yang selalu merendam poros jalan Dusun Tombongi, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa yang kerap mematahkan lancarnya arus lalulintas jika hujan turun untuk tahun ini tidak akan diperbaiki.

Hal itu disebabkan poros jalan rusak dan menjadi kantong air di jalan provinsi tersebut, tidak dianggarkan dalam APBD TA 2024 oleh Pemerintah Provinsi Sulsel.

Tidak masuknya perbaikan poros jalan Tombongi (jalur menuju kota wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa) ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Sulsel Irawan Dermayasmin.

Saat dikonfirmasi, Selasa (9/1), Irawan mengaku perbaikan untuk ruas jalan tersebut dan sekitarnya tidak dianggarkan pada APBD 2024 ini.

Poros Tombongi saat banjir. (foto/ist)

Irawan menyebutkan, jalan provinsi tersebut belum bisa ada penanganan sebab tidak dimasukkan ke APBD 2024 ini.

“Iya statusnya memang jalan provinsi tapi untuk penanganannya belum kita alokasikan pada tahun ini (2024). Meski begitu, kami sedang mengupayakan adanya penanganan sementara pada drainase jalannya. Apalagi jalan ini merupakan ruas utama penghubung Makassar ke Malino, Gowa. Pada tahun 2023 lalu, ruas jalan ini sempat diupayakan untuk diperbaiki namun karena ada recofusing anggaran dalam APBD Perubahan (2023) sehingga membuat pengerjaan jalan ini tertunda, ” papar Irawan.

Diakuinya pula jika Pemerintah Kabupaten Gowa pernah menyurat. Sehingga tahun 2023 dianggarkan. Tapi tidak terlaksana karena refocusing pas APBD Perubahan.

Baca Juga :   Bupati Budiman Tinjau Persiapan Kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno

“Nanti akan dicek kembali bagaimana upaya sementara supaya tidak tinggal airnya. Paling tidak, airnya bisa mengalir karena jalan poros juga,” kata Irawan.

Sebelumnya, sama seperti tahun-tahun lalu setiap musim hujan, poros jalan di Tombongi tersebut akan terendam air hujan. Sebab tidak ada pembuangan air. Ada drainase namun hanya satu yakni di sebelah kanan jalan sementara di sisi kiri tidak ada.

Tak heran setiap hujan turun, baik deras maupun tidak, air hujan tertampung di jalan hingga sepanjang 100 meter. Akibatnya arus lalulintas di KM 53 tersebut, mengalami macet lantaran kendaraan ngadat di tengah jalan. Ada yang mogok sehingga harus didorong ramai-ramai oleh warga ke jalan yang tidak ada genangan. Seperti terjadi pada Senin (8/1) lalu. Ratusan kendaraan mobil terjebak macet lantarannya banyaknya sepeda motor dan mobil ceper yang mogok sehingga memperlambat arus lalulintas.

dibaca : 237

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top