GOWA, UJUNGJARI.COM — Persatuan Bukutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Gowa kini diperkuat dengan bergabungnya seorang hakim garis dan wasit skala dunia. Dia adalah Muhammad Hatta.
Hatta kini resmi jadi pengurus PBSI Gowa dengan posisi Ketua Bidang Turnamen dan Perwasitan. Bergabungnya hakim garis BWF ini setelah dirinya didaulat sebagai pengurus pengganti antar waktu (PAW). Hatta menggantikan Muhammad Ishak yang sudah resign dari PBSI Gowa. Hatta akan menduduki posisi tersebut sampai akhir periode kepengurusan PBSI masa bakti 2021-2025.
Terkait PAW ini, Sekretaris PBSI Gowa Ahmad Yani yang dikonfirmasi, Kamis (4/1) mengatakan PAW ini dilakukan untuk mengisi kekosongan pada bidang turnamen dan perwasitan setelah Ishak mengundurkan diri.
“Pak Ishak mengundurkan diri dan kita butuh pengganti hingga masa bakti pengurus ini berakhir. Penggantinya adalah Pak Hatta yang berstatus sebagai hakim garis BWF. Di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Pak Hatta ini bertugas mengawasi 25 pertandingan bulutangkis. Empat diantaranya adalah partai milik atlet Indonesia. Indonesia tidak hanya mengirimkan atlet-atlet terbaiknya di ajang multievent tersebut. Tapi juga ada tiga hakim garis laga bulutangkis ikut didalamnya. Salah satunya adalah Pak Muhammad Hatta ini. Beliau ASN di Pemkab Maros dan kini sudah mengantongi Sertifikat BWF (Badminton World Federation) International Line Judge, ” ucap Ahmad Yani memperkenalkan sosok Hatta.
Ahmad Yani menjelaskan Muhammad Hatta menggantikan Muhammad Ishak selaku Ketua Bidang Turnamen dan Perwasitan setelah Muhammad Ishak menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan dengan alasan ingin konsentrasi mengajar dan sementara studi S3 di luar Kota Makassar.
Terpisah, Muhammad Hatta mengatakan dirinya kini kembali ke kampung halamannya di Gowa untuk mengabdi dan mengimplementasikan ilmu-ilmu perbulutangkisan hingga perwasitan yang telah dimilikinya.
“Motivasi saya adalah pulang mengabdi di kampung halaman saya sesuai dengan bidang ilmu dan keahlian yang saya miliki saat ini, mohon bantuan, doa dan kerjasama para senior dan sahabat-sahabat pengurus PBSI Gowa semua, ” kata putra Gowa kelahiran Sungguminasa, 13 Maret 1980 silam ini.
Diakui Hatta bahwa kiprahnya sebagai hakim garis di dunia bulutangkis sudah selesai. Ia telah menutupnya di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu setelah memulai karier olahraganya di level dunia sebagai hakim garis sejak 2017 lalu. Makanya, ia bisa menembus ajang empat tahunan itu. Di Tokyo, hanya ada tujuh perwakilan hakim garis dari Asia Tenggara yang diusulkan PBSI, salah satunya adalah dirinya.
“Kalau untuk hakim garis, saya memiliki sertifikat level dunia. Makanya bisa bertugas di ajang Olimpiade. Bukan wasit utama. Kalau untuk wasit, sertifikat saya masih di tingkat Asia atau Badminton Asia Certificated,” jelas Hatta.
Suami Sitti Ulfah Fatimah ini sangat bersyukur dan bangga, bisa mewakili Indonesia, bahkan Sulawesi Selatan dalam ajang bergengsi tersebut.
Terpisah Ketua Umum PBSI Gowa HM Natsir Maudu mengapresiasi bergabungnya pakar wasit bulutangkis ini. Natsir mengaku dengan adanya sosok Hatta di PBSI Gowa tentu perkembangan perbulutangkisan di Gowa akan semakin besar.
“Sebagai daerah yang ditunjuk sebagai gudang pembinaan atlet bulutangkis saya berharap adanya pengurus baru bidang turnamen perwasitan ini akan menambah deretan prestasi atlet bulutangkis Gowa. Tentunya kompetisi atau turnamen akan semakin banyak digelar. Gowa pasti dan selalu bisa,” terang Natsir. –