SIDRAP – Sejumlah juru tulis di Kabupaten Sidrap mulai meradang. Hal itu setelah anggaran pembinaan media untuk tahun 2024 dipastikan ditiadakan.

Kepastian itu setelah dinas terkait dalam hal ini Dinas Kominfosan (Komunikasi, Informasi dan Sandi) Kabupaten Sidrap tidak mencantumkan lagi anggaran operasional media tahun 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua organisasi kewartawanan di Kabupaten Sidrap cukup merasakan ketiadaan anggaran pembinaan 2024 tersebut.

Adalah Ikatan Wartawan Online (IWO) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidrap membenarkan hal tersebut.

Adalah Ketua IWO Edy Basri dan Ketua PWI H.Purmadi Muin membenarkan hal itu setelah pihak Dinas Kominfosan mengklarifikasi Anggaran tahun 2025 untuk pembinaan media tidak ada dana kemitraan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal itupun para pekerja kuli tinta ini menyerukan kepada Penjabat (Pj) Bupati Sidrap, Dr. Basra, untuk memastikan anggaran media tetap ada dalam Tahun Anggaran (TA) 2024.

Hal senada juga dikemukakan H.Ady sapaan akrab Ketua PWI Sidrap, anggaran media sangat urgen dan diperlukan untuk mendukung kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Sidrap dan media atau wartawan yang beroperasi di daerah tersebut.

Purmadi menjelaskan bahwa anggaran media penting dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi dan berita pembangunan.

“Pemkab harus menganggarkan media, jangan sampai tidak ada,” ujar H.Ady dibenarkan Edy Basri, Selasa, (2/1/2024).

Pendapat lain juga ditambahkan Edy Basri, mantan wartawan Harian Fajar ini menyebutkan jika keberadaan awak media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan berita tentang pembangunan di Sidrap kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, anggaran untuk media harus tetap ada dalam TA 2024.

Pj Bupati Sidrap, Dr. Basra, yang baru saja dilantik, diharapkan dapat memahami pentingnya anggaran media ini dan memastikan ketersediaannya dalam TA 2024.

Dengan anggaran media yang memadai, diharapkan media dapat terus berkontribusi dalam menyebarkan informasi dan berita pembangunan kepada masyarakat Sidrap.

Edy menggambarkan, sebelum-sebelumnya, Pemkab Sidrap selalu mengalokasikan anggaran untuk kemitraan dengan media yang dikemas dalam bentuk kerjasama antara Pemkab Sidrap dan media. “Tradisi ini harus diteruskan, kenapa? Sebab media juga perlu dukungan pembiayaan,” katanya.  (Wan)