Lovely Desember Kuras APBD Rp1 M,  Dinilai Pemborosan

MAKALE, UJUNGJARI– Gelaran Lovely Desember 2023 menuai cibiran dari praktisi LSM Lembaga Pilar Rakyat Indonesia (LPRI) Rasid Mappadang.

Kepada media, Rasyid mengatakan, di tengah angka kemiskinan Tana Toraja yang  masih tinggi peringkat ke-6 tertinggi di Sulawesi Selatan 17.373 KK atau 96.615 jiwa, malah Pemda Tana Toraja dinilai menggelar even yang memboroskan keuangan negara.

Menurut Rasyid, Tana Toraja memiliki jumlah penduduk miskin 29,31 ribu jiwa, salah satu daerah penduduk miskinnya di atas 10 persen, atau presentase12,18 persen dari jumlah penduduk 254.052 jiwa.

Anggaran Lovely Desember tahun ini menguras APBD kurang lebih satu milyar, kalau APBD sebesar itu, kata Rasyid  digelontorkan ke masyarakat bersuka cita merayakan natal dan tahun baru 2024.

Menurut Rasyid, gegara ekonomi masyarakat Tana Toraja masih lemah, sudah pasti berdampak kepada tinggi pula angka stunting lahir dari keluarga pra sejahtera.

Perayaan Lovely dengan dalih dengan meningkatkan kunjungan wisatawan, berbanding terbalik dengan kesulitan ekonomi masyarakat.

Pastinya tahun ini hanya Kejurnas Taekwondo di prakarsai Passemba Toraya sedang berlangsung di gedung Tammuan Mali Makale mendatangkan atlet taekwondo se-Indonesis sebanya 850 orang plus offisial yang mendampingi para atlit ke Toraja sehingga lebih 1000 lebih orang.

“Festival Kopi kuras APBD Rp 200 juta lebih, berapa banyak orang datang menyaksikan festival kopi tersebut,” terang Rasyid.

Lebih miris lagi angka perceraian terus meningkat, bunuh diri (Mentuyo) terus terjadi di mana-mana, kekerasan perempuan dan anak tanpa henti terjadi, kualitas proyek jalan dikekuhkan masyarakat.

“Anggaran lovely Desember satu milyar untuk promosi pariwisata di Dispar berbanding terbalik dengan angka kemiskinan, ada apa dibalik Lovely Desember  yang terkesan dan diduga anggarannya habis dibagi-bagi,” pungkas Rayid (agus).