ikut bergabung

Jelang Nataru, Permintaan Daging Sapi dan Ayam Naik Hingga 20 Persen, Stok Melimpah, Harga Stabil


MELIMPAH. Stok ayam pedaging melimpah jelang Nataru, seperti terpantau di pasar tradisional Balang-balang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.(foto/sar)

Sulsel

Jelang Nataru, Permintaan Daging Sapi dan Ayam Naik Hingga 20 Persen, Stok Melimpah, Harga Stabil

GOWA, UJUNGJARI.COM — Jelang Natal dan tahun baru (Nataru) masyarakat pun cenderung konsumtif. Pasalnya, dalam momen Nataru ini, bukan hanya kaum Nasrani yang merayakan Natal tapi esensi dari pergantian tahun 2023 ke 2024 juga menjadi momen istimewa bagi seluruh masyarakat termasuk kaum muslim dan non muslim lainnya.

Momen Natal, apalagi pergantian tahun baru ini memang menyedot animo masyarakat secara umum untuk merayakannya. Melihat ini, respon pasar terhadap kebutuhan pokok jelang Nataru ini pun sangatlah positif. Artinya mengalami kenaikan permintaan kebutuhan meskipun tidak sebanyak pada hari-hari besar lainnya seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Khusus mengenai daging sapi dan ayam pedaging diperkirakan kenaikannya (permintaan) di kisaran 15 persen hingga 20 persen. Meski demikian, harganya relatif stabil mengingat stok yang berlebih.

Diperkirakan daging sapi masih pada level Rp120.000 per Kg (relatif normal seperti harga biasanya). Untuk produksi daging sapi sebesar 89.250 Kg per bulan, sedangkan kebutuhan normal sebesar 38.434 Kg per bulan. Jika terjadi peningkatan permintaan daging sebesar 15 persen atau sebanyak 44.199 Kg maka stok masih sangat aman yaitu berlebih sebesar 45.051 Kg.

“Kondisi inilah yang membuat kita optimis karena stok aman maka harga akan terjadi pada level wajar juga, ” kata Kadis Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati kepada BKM, Senin (18/12) pagi.

Baca Juga :   Gelar Demo, Pemuda Marbo Dukung Langkah Bupati Takalar Tutup Minimarket

Dijelaskan Suhriati, untuk stok ayam pedaging atau ayam potong terpantau aman sekali.

“Stok kita bayangkan berlebih sekitar 460.422 Kg untuk bulan ini (Desember). Hal ini terjadi karena ayam potong diproduksi secara massal melalui kandang-kandang modern atau close house dengan daya tampung puluhan ribu ekor per kandang, ” kata Suhriati.

Dijelaskannya, tercatat populasi ayam potong di Kabupaten Gowa mencapai 2 juta ekor per produksi. Karena itu diperkirakan produksi Desember ini surplus sampai 460.422 Kg.

“Pada keadaan surplus seperti itu maka dapat dipastikan harga ayam potong tidak akan mengalami lonjakan. Hal yang mungkin terjadi adalah reaksi pasar menghadapi kegembiraan jelang tahun baru. Bisa naik tapi tidak signifikan sebab perilaku pasar akan menjual sebanyak-banyaknya karena stok berlebih, ” kata Suhriati.

Saat ini kata Suhriati, pihaknya terus melakukan upaya-upaya menghadapi Nataru yakni pertama memastikan produksi terjaga sehingga stok mencukupi dan kedua, menjaga dan mengawasi rantai distribusi agar aman dan lancar sehingga konsumen dapat memperoleh kebutuhan daging sapi, daging ayam dan telur secara mudah, ” papar Suhriati.

dibaca : 142

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top