MAKASSAR,UJUNGJARI.COM-– Perumda Air Minum Kota Makassar saat ini menjadi salah satu corong percontohan bagi Perumda di timur Indonesia. Itu sebabnya sejumlah PDAM di wilayah timur datang berguru ke PDAM Makassar.
Yang terbaru adalah PDAM Manado, Sulawesi Utara. Jumat (15/12) siang tadi, direksi PDAM Wanua Wenang Manado melakukan studi tiru di kantor PDAM Makassar.
Selain studi tiru, PDAM Manado juga melakukan konsultasi terkait Perda Kelembagaan Perusahaan Daerah serta strategi yang telah dijalankan oleh Perumda Air Minum Kota Makassar.
Rombongan PDAM Manado diterima langsung oleh Direktur Utama Beni Iskandar bersama dengan jajaran pejabat struktural terkait di Aula Perumda Air Minum Kota Makassar, Jalan Dr Ratulangi Nomor 3 Makasssar.
Rombongan yang dipimpin oleh Asisten II Setda Kota Manado, Atto Ratang Matandung Bulo, mengatakan bahwa Kota Makassar menjadi tujuan terbaik untuk mempelajari hal-hal yang telah dilakukan bahkan saat proses perubahan status PDAM Makassar menjadi Perumda.
“Kami sengaja mengunjungi Kota Makassar, karena kami yakin ini merupakan lokasi yang representatif untuk dikunjungi sebagai lokasi studi tiru apa yang telah dikerjakan di PDAM Kota Makassar khususnya,” ujarnya.
Direktur Utama PDAM Wanua Wenang Kota Manado, Meiky Taliwuna, mengungkapkan bahwa memang butuh kiat dari Perumda Air Minum Kota Makassar dalam menerapkan strategi untuk membuat perusahaannya terus berkembang dan berkontribusi bagi daerah.
“Kami melihat di Makassar cakupan pelayanannya di atas 70 persen. Sedikit lagi 80 persen yang menjadi standar nasional. Tentu ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Kami (PDAM Manado) pelanggannya baru sekitar 20 ribuan, masih harus mengejar sekitar 60 ribu pelanggan untuk mencapai persentase standar nasional. Kami butuh kiat-kiat dari pak Beni tentunya,” ungkapnya.
Beni Iskandar, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar menyampaikan rasa terima kasih telah memilih Makassar untuk menjadi lokasi studi tiru yang dilakukan oleh PDAM Kota Manado.
Beni menceritakan bahwa bagaimana proses yang panjang dilalui untuk peralihan status perusahaan PDAM Kota Makassar menjadi Perumda.
“Kami lumayan lama pengurusannya karena memang termasuk Perda usulan, banyak lokasi yang harus dikunjungi untuk studi tiru. Mungkin nanti di Manado waktunya lebih singkat karena merupakan Perda inisiatif dari DPRD setempat,” ungkap Beni.
Beni juga menambahkan bahwa dari awal 2022 telah mengoptimalisasi digitalisasi baik dalam pembayaran maupun informasi ke pelanggan.
“Polanya sudah ada dari dulu, namun baru kami optimalisasi sejak awal 2022. Kami mempermudah pembayaran pelanggan di hampir semua platform digital, serta informasi-informasi selalu kami sampaikan melalui media sosial serta media-media rekanan”, kata Beni. (pap)